tandai kalau ada typo
****
Usai kejar-kejaran tadi, kini dua remaja itu berbaring di rerumputan belakang rumahnya. Nafas keduanya sama-sama memburu. Keduanya kemudian saling menatap, dan gelak tawa kembali terdengar.
Dari arah pintu dapur, Raka dan Rahayu terus memperhatikan dua remaja itu, senyuman mereka juga mengembang sempurna saat melihat kebahagiaan anak gadisnya dan Ardan.
Mereka memang sengaja tak menghampiri kedua remaja itu, karena tidak mau mengganggu kesenangan Mika dan Ardan. Bisa melihat anaknya bahagia bersama Ardan, pikiran Raka menjadi tenang. Ia juga yakin, Ardan pasti akan selalu membuat Mika bahagia.
"Apa kita jodohin beneran aja mereka?" Atensi Raka beralih ke sang istrinya, ada benarnya juga. Kalau mereka dijodohkan, Raka yakin, Mika pasti akan senang.
Raka menggelengkan kepalanya, bisa-bisanya pikiran itu timbul di kepalanya, "Mereka berhak memilih pasangan mereka sendiri," ucap Raka.
"Lagi pula ini udah bukan jamannya Siti nurbaya," lanjutnya.
Rahayu hanya mengangguk, mendengarkan ucapan suaminya, matanya kembali menatap dua remaja yang sedang bercanda tawa.
"Dari pada sibuk ngeliatin kemesraan mereka, mending kita buat adik untuk Mika."
Rahayu membulatkan Matanya, bisa-bisanya suaminya mengajak main kuda-kudaan di siang hari begini.
"Ayo, sayangg. Papa minta jatah."
Rahayu bergidik ngerih, kemudian berlari meninggalkan suaminya.
dasar mesum.
○°○°○°○°○°
"Ciee, udah akrab," Rahayu menaik turun kan alis nya, ke arah Mika dan Ardan bergantian.
Mereka berada di ruang keluarga saat ini. Menonton tv ditemani dengan banyak cemilan, beginilah keadaan malam minggu di kediaman keluarga Raka. Sebenarnya tadi Raka mengajak mereka untuk makan malam di luar, namun Mika menolak karena sedang tidak enak badan.
Walau hanya berkumpul sambil nyemil dan melihat tv, itu sudah sangat bahagia, karena pasti ada anak yang dapat merasakan itu diluaran sana.
termasuk Ardan.
Ardan tersenyum hangat melihat keharmonisan keluarga ini, ia senang bisa bergabung di dalam keluarga Raka, tapi hatinya juga merasakan rindu yang mendalam, rindu Ayahnya, ibunya dan juga neneknya.
Sebuah elusan lembut di rambut Ardan, menyadarkannya dari lamunan. "Kok ngelamun?" tanya Raka.
Ardan menggeleng, "Nggak kok om," alibinya.
Raka tau cowok itu sedang berbohong, pasti ia tengah merindukan keluarganya. Mika yang melihat sorot kesedihan di mata Ardan, beranjak duduk di dekat Ardan.
"Jangan sedih, kan ada kami."
"Kita sekarang keluarga, kalau lo sedih nanti keluarga lo ikutan sedih juga, disana." Ardan tersenyum menanggapi ucapan Mika.
"Makasih," ucapnya.
Raka dan Rahayu pun ikut tersenyum bahagia melihat dua remaja itu. Mereka bangkit dan memeluk Ardan, Mika juga.

KAMU SEDANG MEMBACA
Aydan
Teen FictionAyo mampir, buruan tambahin AYDAN di perpus kalian, baca dan jangan lupa votee yaaaaaa man-teman. follow sebelum baca!! Namanya, Mikhayla Anindhita. Putri tunggal dari pasangan Raka Adinata dan Rahayu Fitri. Mikhayla atau biasa dipanggil dengan sebu...