10.|MPLS

17 5 1
                                    

Ardan melemparkan sebuah handuk dan kaos k arah cowok di hadapannya, cowok yang 10 menit lalu ia tolong, dari delapan orang yang mengeroyoknya.

Hujan turun saat Ardan dan cowok dihadapannya berkelahi dengan delapan orang sialan tadi. Ardan mengajak cowok itu kembali ke rumahnya, karena hujan turun sangat derasnya, dan jarak rumah Ardan yang terbilang dekat dengan tempat mereka berkelahi, tadi.

"Kamar mandi ada disana," tunjuk Ardan ke arah kamar mandi.

Cowok itu mengangguk, "Thanks," ucapnya kemudian pergi ke arah kamar mandi untuk mengganti baju nya yang basah.

Ardan pun melangkah kan kaki nya ke arah dapur, untuk membuat teh. Saat hendak menyendokan gula ke dalam gelas, hp yang diletakkannya di meja makan, bergetar, menandakan ada pesan masuk.

Ardan mengaktifkan hp nya, kemudian membuka aplikasi whatsApp. Ada beberapa pesan masuk dari Mika, menanyakan dirinya, sudah tiba di rumah atau belum.

Ardan segera membalas pesan gadis itu, tak ingin membuatnya bertambah khawatir.

Setelah membalas pesan Mika, Ardan kembali melanjutkan membuat teh. Setelah selesai, ia membawa dua gelas teh itu ke meja ruang tamu. Terlihat cowok tadi sudah selesai mengeringkan tubuhnya.

Ardan bergidik gerih melihat cowok dihadapannya, terlihat dia sedang senyum-senyum sendiri ke arah layar handphonya.

"Gawat! gue bawa orgil ke rumah."

Cowok itu mendengar ucapan Ardan, ia pun melotot ke arah Ardan. "Lo ngatain gue gilaa!" cowok itu tak terima.

"IYA, kenapa?" balas Ardan.

"Lagian lo main hp sambil senyum-senyum, kek orgil."

"Biarin, namanya juga lagi chatan sama cewek gue."

"Dasarrr bucinnn!.

Cowok itu memutar bola matanya malas, sedetik kemudian ia menatap ardan dengan senyuman dan mengedipkan matanya.

"Beneran gila ni orang," batin Ardan.

"Gue nginep sini ya, numpang tidur di kamar lo juga."

"NGELUNJAK, ANJIRR."

○°○°○°○°

Hari libur telah usai, waktu bersantai dan bermalas-malasan juga telah habis. Sekarang sudah waktunya untuk kembali ke lingkungan sekolah.

Pagi ini Ardan sudah lengkap dengan seragam Sma nya, ia tengah berada di depan rumah Mika, menunggu gadis itu, untuk pergi bersama ke sekolah.

Tak lama Mika keluar, sama seperti Ardan, gadis itu juga memakai seragam Sma nya.

Dua anak Sma itu, masuk kedalam mobil yang disetir oleh pak Mamat-supir pribadi kepercayaan Raka. Sedetik kemudian, mobil itu melaju, bergabung dengan para pengendara lainnya di jalanan.

Tepat di depan gerbang SMA GARUDA, mobil milik papa Mika itu, berhenti. Dua anak Sma di dalamnya pun keluar, kemudian masuk ke dalam lingkungan SMA GARUDA.

Suara deruman motor memenuhi area parkiran, dan juga lapangan utama. Membuat mereka yang berada di sekitar area itu menatap ke arah para pengendara motor itu.

Mereka turun dari atas motor, kemudian membuka helm mereka masing-masing, pesona mereka membuat beberapa siswi di sana terbuai, apalagi melihat ketampanan wajah empat cowok itu.

Jika dilihat dari seragamnya, mereka juga sepertinya adalah siswa baru di sekolah ini. Tapi perawakan mereka sudah seperti senior di sini.

AydanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang