11.|Farel prananta

35 7 5
                                        

Halo, sebelum membaca alangkah baiknya teman-teman memfollow akun aku terlebih dahulu:)

Bantu ramaikan dengan komenan kalian ya.

happy reading prenn

****


Senin, hari yang kurang disukai oleh kebanyakan pelajar, di mana mereka harus bangun pagi untuk menyiapkan diri dengan atribut lengkap untuk upacara. belum lagi jika hari senin ini dilengkapi oleh pelajaran matematika, ahh rasanya membagongkan sekali bukan?

Tapi Mika bersyukur karena hari ini hanya hari senin dan upacara saja, tak ada pelajaran matematika. Dirinya juga sudah siap dengan seragam lengkap SMA GARUDA, hanya menunggu Ardan datang dan mereka akan datang lebih awal pagi ini.

Suara deruman motor mulai terdengar, Mika tau itu adalah suara knalpot motor milik Ardan, dirinya yang semula duduk, kini berdiri dan berjalan ke arah Ardan yang baru saja sampai.

Ardan segera membuka-kan pijakan kaki yang ada di motornya untuk memudahkan Mika menaiki motornya, ia juga mengulurkan tangannya untuk membantu Mika naik.

Setelah memastikan Mika duduk dengan aman di jok belakang, Ardan mulai menghidupkan mesin motornya, kemudian menarik gas dan ikut bergabung dengan para pengendara lainnya dijalanan.

Motor yang dikendarai oleh Ardan berhenti di parkiran SMa Garuda, diikuti oleh beberapa motor lainnya. Seorang cowok turun dari atas motornya, kemudian menghampiri Ardan dan Mika.

"Pagi bro," sapa cowok itu. Mika melihat kesekelilingnya, ada banyak teman Ardan di sana ia sedikit canggung lalu melangkahkan kaki nya ke arah kelas.

"Neng Mika buru-buru amat, mau aa anterin?" Mika hanya melirik sekilas ke arah cowok yang ber tag name Fauzan, itu. Lalu melenggang pergi dari area parkiran.

Mereka yang ada di sana menertawakan Fauzan yang telah dicuekin oleh Mika. "lagian lo sih, udah tau masih ada pawangnya malah digodain," kata salah satu teman Fauzan.

Ardan yang merasa dipandangi dengan teman-temannya hanya melirik sekilas, kemudian matanya kembali melihat ke arah lapangan.

Sudah beberapa minggu ini mereka saling mengenal satu sama lain, walaupun ada yang tak satu kelas namun itu bukan alasan untuk pertemanan mereka. Ardan sendiri sangat beruntung dapat bertemu mereka. Hanya butuh waktu beberapa hari dan Ardan sudah dapat akrab dengan mereka semua.

Ada satu orang yang membawa Ardan ke lingkungan pertemanan ini, seseorang yang saat ini sudah Ardan anggap sebagai teman dekatnya, walaupun kadang menyebalkan.

Dari tadi Ardan juga tengah mencari orang itu, tumben sekali cowok itu belum bergabung di parkiran pagi ini.

"Woiii Rel," Ardan mengikuti arah pandang teman-temannya.

Dari arah lapangan sana, terlihat seorang cowok yang tengah berjalan ke arah parkiran. kakinya terus melangkah namun matanya tetap fokus pada benda pipih yang ada digenggamannya.

FAREL PRANANTA, orang yang sedari tadi Ardan tunggu kedatangannya, teman dekar sekaligus teman sebangku Ardan.

"Masih pagi rel, hapeee terossss," kata Dito yang ada di samping Ardan.

Radito prayoga, siswa kelas X Mipa¹, teman sekelas Ardan sekaligus teman Farel dari tk. Sama seperti Fauzan firza.

"Biasalah, harus ngabarin pacar tersayang, iya kan bree?" tanggap Fauzan sambil menyenggol bahu Farel, tapi tak dihiraukan oleh cowok itu karena fokus pada room chat nya.

"Wajar sih dia kan punya pacar emang elo, JOMBLOO"

Semua yang ada di sana kompak menertawai Fauzan, kecuali Farel. Pagi ini cowok itu sama sekali tak menghiraukan keadaan sekitarnya, ia hanya ingin fokus pada layar handphonenya.

AydanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang