04.|Orang baik

27 8 1
                                    

Mika menatap lesu kearah piringnya, ia hanya mengaduk aduk makanan yang ada di piring itu,tanpa ada niat untuk memakannya.

Rahayu yang melihat itu hanya menggeleng kepala, "Kalau cuma kamu aduk-aduk begitu, ngga bakal masuk kemulut mu, mika," tutur nya.

Mika mendekus kesal, ia lalu berdiri dan meninggalkan meja makan. Raka dan Rahayu hanya menatap itu.

Mika menjatuh kan tubuhnya diatas tempat tidur, lalu menutupi wajahnya dengan bantal. "huaaaaaaa, gimana gue mau ke party malam ini," jerit nya.

Mika duduk dipinggir tempat tidurnya, ia menatap sekelilingnya, memikirkan cara agar dapat keluar kamar. Mika dihukum tidak boleh keluar rumah, sampai waktu masuk sekolah tiba.

Namun, bukan Mika namanya kalau ia menurut. Segala cara pasti akan Mika lakukan agar dirinya bisa keluar rumah, Seperti saat ini, ia sedang memikirkan cara agar bisa datang ke party itu.

Gadis itu melihat benda yang ada disekelilingnya, matanya tertuju pada beberapa syal yang menggantung di dekat lemarinya. Entah dari mana ide itu datang, Mika berjalan kearah gantungan itu, kemudian mengambil beberapa syal.

Langkah kaki Mika berhenti dipembatas balkon kamarnya, ia mengambil satu syal kemudian mengikatnya pada salah satu pembatan balkon itu. Kemudian mika menyambung syal itu dengan syal yang lainnya.

Mika mulai perpegangan pada syal paling ujung, kemudian mulai turun ke bawah dengan bantuan syal itu. Beruntung Mika ringan, berat badannya hanya 40 kg.

"Kalian udah sampe mana?, buruan. Ntar keburu bokap nyokap gue keluar," Mika berbicara dengan temannya melalui panggilan suara handphone nya.

Mika berhasil turun ke bawah, dan sekarang ia berada di depan pintu rumahnya, ia merapikan baju nya, kemudian ia berjalan ke arah gerbang rumahnya. Sebentar lagi teman-temannya akan sampai.

Mika me-nelfon temannya, untuk menjemputnya datang keparty itu. Walau dilarang kedua orang tuanya, pun. Mika tetap harus pergi, bagai mana pun caranya.

Tidak lama menunggu, akhirnya ketiga teman mika datang, dengan mengendarai motor matick. Mika naik kemotor Seira, kemudian mereka ber-empat pergi meninggalkan sekitaran rumah Mika.

Brumm....

Brumm....

Rahayu berlari ke luar rumah saat mendengar suara motor, ketika sudah sampai di depan pagar, ia sudah melihat dua sepeda motor, yang di kendarai Mika, dan temannya, sudah jauh dari Rumah nya.

"MASSS, MIKAAA KABURRR!!"

○°○°○°○°○

Mika bernafas lega, ia melihat ke arah belakang, ia kira mamah nya akan mengejar, tapi ternyata tidak. Ia pun melihat kearah spion motor Seira. Mika melotot melihat penampilannya yang berantakan, rambutnya sudah seperti singa.

Seira mengendarai motornya, dengan kecepatan tinggi, Mika yang memintanya. Karena Mika takut kalau mamahnya mengejar.

Dua teman Mika, yaitu Sasya dan Dara. Sudah lebih dulu melaju cepat, Mika meminta Seira untuk berhenti, ia ingin memperbaiki rambut dan make-up nya.

Mika turun dari motor, kemudian berjalan kearah pohon yang ada di pinggir jalan, ia merapi-kan rambutnya, kemudian memoleskan sedikit tiptin di bibirnya. Setelah selesai dengan dirinya, Mika meminta Seira untuk kembali melajukan motornya.

Mereka berdua menikmati hembusan angin malam, hawa dingin menusuk kulit-kulit mereka.

"Mik, liat jam dong. Takutnya kita telat," ucap Seira sambil menepuk paha Mika.

AydanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang