Welcome To My Story ✰᭄
Hari ini Aelozh ingin mengajak Aerilla pergi keluar untuk mendiskusikan sesuatu yang selama ini Aelozh pendam.
Namun yang di telpon tak kunjung mengangkat telfon dari Aelozh.
"Dia kemana sih" gumam Aelozh merasa heran karena tak biasanya Aerilla tak menjawab telfonnya.
Aelozh pun mulai menelfon Aerilla lagi bahkan kini sudah panggilan yang ke 10 tapi tak kunjung di angkat oleh sang kekasih.
Karena tak mendapatkan kabar dari sang kekasih bahkan dari semalam pun kini Aelozh pun mengambil jaketnya dan mulai keluar kamarnya bertepatan dengan sang adek yang juga keluar dari kamarnya.
"Mau kemana? " tanya Aelozh saat melihat sang adek seperti terburu-buru.
"Lea mau ke rumah sakit bang, dan kamu harus segera ikut" tanpa menunggu tanggepan dari sang abang Leana menarik tangan si abang untuk segera pergi.
"Tapi dek, abang mau pergi" kata si abang mencoba menahan tangan si adek.
"Ini soal nyawa bang, jika abang tak segera pergi ku jamin lo bakal kehilangan Aerilla selamanya" kata si Leana mendramatisir.
"Apa maksud mu" Suara si abang langsung dingin kala mendengar nama sang kekasih di bawa-bawa.
"Pokoknya lo harus cepet bawa gue ke rumah sakit sekarang" kata Leana kesal menarik tangan si abang tapi si abang tak bergerak sama sekali.
"Jelasin" cukup sudah kesabaran Aelozh karena tak mendapatkan jawaban dari sang adek.
"Gak ada waktu, kalau lo pengen tau, cepetan bawa gue ke rumah sakit sekarang abang" kata Leana kesal.
Akhirnya dengan sedikit ragu Aelozh membawa Leana pergi ke rumah sakit, dan betapa terkejutnya ia saat melihat sang kekasih lah yang terbaring di Brankar dengan kaki di perban.
Aelozh langsung mendekati sang kekasih.
"Ayy,,, kamu kenapa bisa begini" dengan tangan bergetar Aelozh menyentuh pipi sang kekasih yang terdapat luka.
"Eungh,,, sayang,,," suara serak menyambut gendang telinga Aelozh yang menundukkan kepalanya karena tak kuat melihat sang kekasih terluka.
"Ayy,,," suara Aelozh tercekat kala melihat senyum indah sang kekasih walaupun wajahnya ada luka, kepala di perban dan kaki di perban juga.
"Kenapa nangis" tanya Aerilla sambil menghapus air mata Aelozh.
Aelozh menyambut tangan Aerilla dan mengecupnya.
"Ehem,,, aduh bucinan satu ini aku jadi obat nyamuk dah" kata Leana merusak suasana sedih antara si abang dan kekasihnya.
"Pulang sana dek" kata Aelozh kesal.
"Dihh,,, ngusir.... " kata Leana yang langsung kabur saat melihat wajah sang abang seperti ingin memakannya hidup-hidup.
Aelozh pun meredakan rasa kesalnya dan ia pun menoleh saat tangannya di sentuh oleh sang kekasih.
"Kenapa sih kamu galak banget jadi abang" tanya si Aerilla heran ke sang kekasih.
"Kamu gak tau aja dia itu usil banget ayy,, bahkan suka sekali bikin aku sakit kepala dengan tingkah dia" jelas Aelozh mengenggam tangan sang kekasih.
Tak mendapatkan jawaban kini Aelozh menatap sang kekasih dengan intens.
"Kenapa" tanya Aerilla merasa heran dengan tatapan Aelozh.
"Sekarang cerita ke aku, bagaimana bisa ini terjadi" tanya Aelozh sambil membelai pipi Aerilla.
"Jadi,,, tadi pagi itu aku mau berangkat kerja, tapi aku melihat pula kesayangan aku ada di atas pohon, jadi aku berusaha untuk nyelametin kucing kesayangan ku yank. Tapi gak tau kenapa si pula malah nyakar mukaku dan reflek nya aku malah langsung jatuh dan beginilah hasilnya" jelas Aerilla dengan senyum polosnya yang membuat Aelozh menatap nya datar.
"Hmm,,, untung sayang.. " batin Aelozh.
"Ya udah lain kali hati-hati" jawab Aelozh sambil mengusap pucak kepala Aerilla.
Tbc.
4 Juni 2024Reupload
20 Juni 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Interntwine •᭄
Short StoryBicara soal cinta, apa yang kamu fikirkan soal cinta? Cinta itu saling memahami... Cinta itu saling melengkapi... Cinta juga saling menghormati dan menutup kekurangan di antara sebuah hubungan.... Lalu cinta dalam berumah tangga? Apakah akan sem...