Welcome to my story
Episode Sebelum nya...
"Gak papa, cuma adek pesan khusus nih cewek 1 temen abang dulu pas di kampus jangan di terima, kalau sampai abang terima tuh cewek maka... " kata Lea menggantung.
"Apa? " tanya Aelozh dengan satu alis terangkat satu.
Episode sekarang...
"Liat saja nanti" kata Lea dengan tersenyum miring nya.
"Jangan macam-macam Lea" kata Aelozh datar.
"Itu tergantung kepadamu abang, jika kau menerima nya maka jangan salahkan adek jika adek akan berulah nanti" kata Lea sambil mundur perlahan dan mulai pergi, dan saat di pintu Lea berbalik.
"Bersikaplah tegas abang, karena jika kau tak bersikap tegas maka kamu akan kehilangan kak Rilla" kata Lea keluar dari ruangan si abang dan kembali ke kasir.
Sedangkan Aelozh membuka CV orang yang di maksud oleh Azhalea, saat membacanya Aelozh mulai mengerti apa maksud si adek.
Sehingga Aelozh mulai menatap datar ke depan pintu saat ada seseorang masuk yang tak lain dan tak bukan adalah Lea yang mengantarkan seorang wanita cantik masuk ke ruangnya untuk interview.
"Pak Aelozh ini yang akan interview sekarang" sapa Lea dengan tersenyum sopan.
"Aelozh,,, " sapa si wanita cantik pura-pura terkejut namun tidak dengan Lea yang menatap nya datar.
"Kalau begitu saya permisi pak Aelozh" kata Lea dengan senyum tipisnya. Tanpa menunggu jawaban dari Aelozh Lea pun segera pergi setelah si wanita cantik masuk.
Di dalam ruangan si wanita cantik yang bernama Dhea pun langsung berjalan mendekati Aelozh.
"Silahkan duduk" kata Aelozh dengan wajah datar.
"Aelozh,,, kau melupakan ku" tanya si wanita cantik yang langsung mendekat ke samping Aelozh menggoda.
"Jaga sikap anda nona" kata Aelozh menjauh dari Dhea yang mulai semakin lancang membelai Aelozh.
"Kenapa? Apa kau tak mau mencoba dengan ku dulu Ae" kata si wanita membuka bajunya.
Namun sebelum melakukannya Aelozh langsung menarik si wanita untuk segerakan keluar dari ruangan nya.
"Kau tak di terima disini jadi pergilah" kata Aelozh dingin.
Sedangkan di tempat Lea dan Safii mulai berkomentar tentang Dhea yang di suruh keluar dengan tak estetik.
"Daebak, ini baru abang gue" kata Lea dengan memakan cemilan dengan Safii yang menyetujuinya.
"Kau benar Zha, dia memang jalang yang tak pernah berubah ya, apa dia lupa gimana awal kalian ketemu di rumah mu waktu itu" komen Safii.
"Mana bisa ia ingat Fii,, dia kan yang di inget cuma wajah si abang dan selangkangannya para cowok yang entah sudah berapa kali sudah meniduri nya" kata Lea mulai berdiri karena si abang yang tak di biarkan masuk oleh si Dhea.
"Ekhem,,, maaf kak, jika anda masih punya malu bisa keluar sekarang, karena masih banyak peserta yang akan interview" kata Lea sopan.
"Gak,,, aku gak mau, Ae terima aku kerja disini ya" kata Dhea dengan manja memegang tangan Aelozh namun langsung di cegah oleh Lea.
"Pergilah nona, kau tak di Terima" kata Aelozh dingin dan langsung masuk ke dalam ruangannya.
"Gak mau, aku mau kerja disini sebagai asisten mu" kata Dhea memberontak minta ikut masuk namun Lea lebih dulu menjambak rambut si wanita.
"Jangan menguji kesabaran ku kak Dhea, jika kau tak ingin video seks lo kesebar di internet" bisik Lea dan langsung membuat si Dhea pucat pasi melihat Lea yang tampak mengerikan.
"Sekarang pulang dan jangan pernah kembali lagi" kata Lea mendorong si Dhea sampai terjatuh.
Lea pun memanggil peserta interview lainnya dan melakukan interview lagi setelah ada insiden yang tak mengenakkan tadi.
Peserta satu dan lainnya mulai di interview, Lea dan Safii mulai menilai beberapa peserta yang sudah pasti lolos.
"Permisi kak, hah,,, maaf,,, apa interview nya masih di lakukan" tanya seorang wanita sederhana yang terlihat ngos-ngosan.
"Iya kak, silahkan isi hadir karena sekarang sudah mau berakhir" kata Lea sopan.
"Terima kasih kak, aku masih bisa interview" kata si wanita itu lega.
"Kenapa kakak telat?" tanya Lea sopan.
"Maaf, tadi aku harus menjemput putra ku terlebih dahulu sehingga aku kesini telat" kata si wanita itu.
"Oke, sekarang kakak bisa masuk untuk interview" kata Lea setelah melihat peserta terakhir tadi keluar.
"Terima kasih kak" jawab si wanita itu yang merapikan pakaiannya terlebih dahulu baru masuk untuk interview.
"Aku rasa yang terakhir ini bakal di terima" kata Lea melihat nama si wanita tadi di daftar peserta interview.
"Yakin sekali kamu Zha" kata Safii menatap Lea yang menatap pintu ruangan si abang lama.
"Penilaian gue gak pernah salah jika kau lupa Fii" kata Lea tersenyum manis.
"Ya ya ya,,, kau selalu tau, eh tapi lihat dah" kata Safii mengarahkan wajah Lea menatap ke depan.
"Wow,,, mantan gue dateng dengan si ppb lagi" kata Lea menatap datar seorang cowok yang tersenyum ke arah Lea.
"Kau beneran putus Zha" tanya Safii masih tak percaya.
"Kenapa? Dia pantas buat di putusin" kata Lea santai sambil memainkan ponselnya.
"Baby,,, apa kabar" sapa seorang pemuda tampan di depan kasir.
"Sayang,,, kamu kenapa sih masih manggil si Lea baby" kata seorang gadis imut dengan wajah cemberut.
"Diam kau" kata si pemuda dingin.
"Ada yang bisa saya bantu kak" sapa Lea dengan senyum ramah setelah menaruh ponselnya.
"Sayang,,, kamu bercanda kan, kita belum putus" kata si pemuda tampan itu tanpa menjawab pertanyaan Lea.
"Van,, kita sudah putus, jika kau kesini cuma mau ribut mending keluar" kata Lea datar.
"Tapi sayang,,, aku gak mengiyakan kita putus" kata Revan berusaha menjelaskan dengan masuk dan memegang tangan Lea.
"Lepaskan, aku dan kamu sudah putus Revan" kata Lea melepaskan paksa genggaman tangan Revan.
"Gak,, kamu akan selalu jadi milikku Lea" kata Revan dengan mencengkeram tangan Lea kuat.
Lea yang kesakitan pun memberontak hingga genggaman itu terlepas oleh seseorang yang langsung mendorong Revan hingga jatuh. Dan seseorang itu langsung berdiri di depan Lea untuk melindungi.
Tbc.
Ngetik
9 Juni 2024
Update
27 Juni 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Interntwine •᭄
KurzgeschichtenBicara soal cinta, apa yang kamu fikirkan soal cinta? Cinta itu saling memahami... Cinta itu saling melengkapi... Cinta juga saling menghormati dan menutup kekurangan di antara sebuah hubungan.... Lalu cinta dalam berumah tangga? Apakah akan sem...