Angkot

9 3 0
                                    

Sifa dan Nesa duduk di halte dekat sekolah

"Udah sore gini kok nggak ada angkutan umum sih" gerutu Sifa

Nesa mengangguk setuju
"Pesen ojol aja deh"

Nesa merogoh kantong jaket nya mengambil benda pipih disana

"Pake segala Lowbat lagi" hp Nesa mati daya total

"Sif Lo bawa power Bank nggak" tanya Nesa

Sifa menggeleng dongo
"Nggak tuh.."

"Eehh itu ada angkot naik itu aja yuk" ujar Sifa tanpa berlama menarik tangan Nesa

Mereka berdua kini ada didalam angkot yang penuh

"Huek rasanya gue mau mual" Nesa memegang perut nya

"Udah sabar aja daripada kita nggak pulang pulang" ucap Sifa sebenarnya juga dia juga tidak nyaman

Melihat penumpang lain yang membawa beberapa belanjaan banyak dan tak hanya itu ada juga yang membawa ayam hidup hidup

Citttt

Brak

Tiba tiba angkot mengerem mendadak membuat para penumpang tersungkur kedepan

"Aduh sana minggir Lo" ngegas Sifa saat Nesa nempel kayak cicak di tubuhnya

"Dih. Gue tersungkur ya otomatis kena lo lah masa gue tersungkur ke atas" ketus Nesa menjauh kan diri

"Tapi nggak gitu juga kali sakit nih punggung gue"

"Serah dah pusing gue ngeladenin Lo" ucap Nesa ngambek

Tidak sadar, sejak tadi angkot berjalan lagi

Sifa merasakan ada yang aneh, dia pun menatap telapak tangan nya

"Ini apaan njir" batin Sifa

Mendapati cairan aneh di tangannya dia pun memutuskan mengendusnya

"Huek huek" mual Sifa

"Eeh Lo kenapa" tanya Nesa heran

"Adek kenapa dek" tanya salah satu penumpang lain

"Nih" Sifa memperlihatkan telapak tangannya

Nesa dan penumpang menjauh diri

"Njir lah itu kan kotoran ayam" ucap Nesa sambil menutupi hidung nya

"Aduh maaf dek, pasti itu kotoran ayam saya nih" ucap kakek tua

Sifa sebenarnya sangat marah tapi dia tidak mungkin tega memarahi kakek tua itu

"H-hmm nggak papa kok kek" ucap Sifa tersenyum canggung

"Terus tangan Lo gimana sif" ucap Nesa

"Bau banget lagi" sambungnya

Sifa menatap sinis Nesa

"Ya.. cuci lah apalagi" ucap sifa

Tidak lama angkot sampai di perkarangan komplek rumah Sifa dan Nesa

"Nih mas" nesa memberikan uang setelah keluar dari angkot

Bersama Sifa

Nesa berlari lalu segera berjongkok di tepat di got

"Huek huek" Nesa muntah merasa pusing

Sifa menghampiri nya

"Lo nggak--"

"Menjauh Lo, tangan Lo bau gue makin mual nih" ketus Nesa memotong ucapan Sifa

Sifa memutar bola matanya malas dan tanpa sengaja melihat keran air tidak jauh dari mereka

Sifa pun memutuskan mencuci air sementara Nesa masih merasa mual

"Syukurlah" lega nesa sudah merasa enakan

"Nes gimana Lo" tanya Sifa selesai cuci tangan

Nesa mengacungkan jempol nya untuk menanggapi

"Udah bersih belum tangan Lo. Awas aja masih bau" ujar Nesa

"Bersih lah, gue gosok 10 kali" ucap Sifa

"Emang sialan tuh angkot, Lo sih main narik tangan gue" ujwr Nesa berdecak pinggang

"Ya mana gue tau bakal gini ya, emang Lo doang yang apes gue juga Malih" ngegas Sifa

"Y lah serah Lo deh, gue Balik duluan bay" ucap Nesa berjalan slow mo meninggalkan Sifa

"Sok cantik Lo" teriak Sifa

"Emang gue cantik iri bilang janda wlek" ucap Nesa menjulurkan lidahnya

"Dih Lo kali janda pirang" teriak Sifa

TBC .

BFFF (Best friend four forever) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang