1: Hide Her Side

1.1K 90 0
                                    

Kebanggaan keluarga kaya raya Uchiha, [Name] Uchiha menghembuskan nafasnya kasar. Ia lelah telah mempelajari berbagai ilmu, baik ilmu bisnis keluarga atau ilmu ninja.

Buku dan gulungan di perpustakaan milik keluarganya sangat lengkap. Menurut ayahnya, perpustakaan keluarga miliknya adalah salah satu perpustakaan tertua. Tak heran jika banyak buku dan gulungan di sana.

Meskipun tentunya, hal itu disembunyikan. Tak hanya pengetahuan saja, [Name] didatangkan guru ninja secara diam-diam. Hal itu untuk menghindari prasangka buruk desa kepada klan.

"Kau sangat sempurna, [Name]. Bahkan rasanya lebih sempurna daripada putraku." Ujar guru yang sedang mengajarnya.

[Name] terkekeh. "Anda sangat pintar memuji, Fugaku-san. Saya belum ada apa-apanya dibandingkan putra anda yang begitu jenius."

Fugaku Uchiha, ketua klan yang juga teman dekat ayahnya sekaligus gurunya menghembuskan nafasnya panjang. "Itu bukan pujian."

[Name] membentangkan senyumnya. "Terima kasih, Fugaku-san. Apakah dengan ini pelajaran hari ini usai?"

"Ya."

[Name] tersenyum. Ia membungkukkan tubuhnya sembilan puluh derajat. "Terima kasih, Fugaku-san. Saya pamit dahulu."

Namun, belum sempat [Name] membuka pintu, langkah gadis usia tujuh tahun itu terhenti.

"Kau-menyamar?"

[Name] membalikkan tubuhnya. Ia menunjukkan senyum polosnya. "Apa maksudnya, Fugaku-san?"

Fugaku berdecak. Ia mendekati [Name]. "Kau sejenius ini. Di usia enam tahun, kau sudah memiliki sharingan dan bahkan menguasai beberapa teknik sulit uchiha. Kau lebih unggul dari putraku. Aku yakin itu. Kenapa aku malah mendapatkan laporan seperti ini?"

[Name] menjawab dengan santai, "di akademi tidak berkata demikian, Fugaku-san. Mungkin penilaian anda terhadap saya terlalu tinggi. Maafkan saya yang mengecewakan anda."

Fugaku berdecak. "[Name] Uchiha, jangan main-main denganku! Aku ketua klan. Aku mampu menilai dengan objektif. Katakan sejujurnya atau kubeberkan bisnismu kepada ayahmu!"

[Name] meneguk ludahnya kasar. Bisnisnya adalah hal yang penting. Ia tidak boleh ketahuan sama sekali. Ia harus menyelesaikannya sendiri, jangan orang lain.

[Name] menatap manik mata Fugaku dengan tegas dan menjawab, "saya hanya ingin saja, Fugaku-san. Saya lebih suka tidak menonjol, Fugaku-san. Saya benci dengan perhatian yang tidak perlu."

Itu tidak sepenuhnya bohong juga. Itu adalah salah satunya alasannya. Ia tidak perlu membongkar semua alasannya ketika ekornya tertangkap, bukan?

[Name] menyunggingkan senyumnya dan membungkukkan dirinya. Memberikan salam hormat seraya berujar, "saya permisi dahulu, Fugaku-san."

Fugaku menajamkan penglihatannya. Gadis yang ia ajar bukanlah gadis yang biasa. Ia berbahaya. Ia merasakan bahwa gadis itu merencanakan sesuatu. Apakah ayahnya mengetahuinya?

(⁠✯✯⁠)

[Name] tersenyum ke arah pelayannya. "Hari ini, aku ingin melanjutkan lukisanku sendiri. Boleh aku minta untuk tidak mengikuti ku?"

Ai dan Yei, yang merupakan pelayan [Name] meneguk ludahnya kasar. Ia mendapatkan perintah dari ayah [Name] untuk mengawasi dan melindungi [Name].

Untuk informasi, Ai dan beberapa pelayan di rumah [Name] adalah keturunan uchiha yang tidak memiliki orang tua dan rumah. Pelayan yang sangat berguna. Apalagi dengan rumah [Name] yang besar dan kedua orang tua yang sibuk.

[On Going | On Revision] Red Butterflies Soar [Itachi X Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang