7: Awakened Process of His Eyes

426 60 0
                                    

"Tou-san, aku membawa temanku. Namanya [Name]."

[Name] berdiri di samping ranjang Kagami. Menundukkan kepalanya sembari berujar, "salam kenal, jii-san. Nama saya [Name] Uchiha. Saya dijanjikan oleh putra anda untuk menjenguk anda."

Kagami hanya melirik [Name] dari ekor matanya. [Name] tersenyum tipis. Itu adalah reaksi wajar. Apalagi jika menurut kesaksian Shishui, keadaan Kagami memang sudah parah. Kagami cukup kesulitan untuk menggerakkan anggota tubuhnya selain matanya. Bahkan untuk makan saja, ia kesulitan.

[Name] melirik buah yang ia bawa. Buah merah yang ia minta untuk dicarikan oleh Aiko. Syukurnya, Aiko berhasil mendapatkannya dalam rentang waktu yang cepat.

"Saya membawakan beberapa buah, Kagami-san. Ini bisa anda makan nantinya. Saya akan mengajari Shishui-san cara mengolahnya agar mudah anda cerna."

"Terima kasih, [Name]. Aku selalu merepotkanmu."

"Ini hal sederhana, Shishui-san. Tidak perlu terlalu berpikir panjang."

Shishui menghembuskan nafasnya kasar. "Baiklah. Mau makan? Akan aku masakkan-"

"Tidak perlu, Shishui-san. Aku bantu mengajarkan olahannya sekarang saja biar jii-san segera makan. Sebentar lagi makan siang, bukan?"

Segera, Shishui melirik ke arah matahari. Benar saja! Matahari sudah di atas kepala! Bisa-bisanya Shishui lupa! Laki-laki itu sontak membuat gestur minta maaf ke ayahnya seraya berujar, "maafkan aku, tou-san! Aku benar-benar lupa! Aku akan menyiapkannya sekarang!"

Setelah meminta kagebunshinnya untuk menjaga ayahnya, Shishui dan [Name] bergerak ke arah dapur. Berniat menyiapkan makanan di sana.

Tentu saja hanya berdua. Memang dengan siapa lagi? Itachi? Laki-laki itu sedang memiliki kesibukan bersama timnya. Sebuah kondisi yang tidak mungkin mereka lakukan bersama sekarang! Lagipula ini rahasia! Bagaimana mungkin keduanya membeberkannya?

(⁠✯✯⁠)

"Kau yakin, [Name]?"

Suara bergetar Shishui terdengar. Suara yang bagaikan sosok yang akan berbuat dosa bergaung. [Name] menganggukkan kepalanya.

Namun, lagi, Shishui ragu. Yah, ini adalah sebuah kewajaran yang sudah [Name] duga. Lagipula siapa yang akan langsung mempercayainya jika hanya memberikan langkah-langkah tanpa menjelaskan alasannya?

[Name] menghembuskan nafasnya panjang. Ia melembutkan tatapannya. "Aku pernah mengatasi ini sebelumnya, Shishui-san. Kau mengenal Shina Izuno? Ibunya dahulu pernah mengalami hal yang mirip dan aku membantunya. Namun, syukurnya, sekarang kondisinya membaik. Tapi, tolong rahasiakan! Bisa berbahaya jika Fugaku jii-san mengetahui fakta ini!"

Manik mata Shishui membelalak. Laki-laki itu terkejut. Ia tidak menyangka jika kesembuhan dari Uzi Izuno adalah berkat kemampuan [Name] dan lebih mengagetkannya Shina Izuno dekat dengan [Name]. Ia tidak pernah tau dengan hal ini!

Jujur saja, Shishui sudah pernah bertanya ke Uzi Izuno mengenai cara penyembuhan Uzi Izuno. Mengingat keadaan dan kondisi ekonomi mereka mirip, maka tempat penyembuhannya pasti bukanlah dari medis formal seperti rumah sakit. Dan tempat penyembuhan itu sangatlah Shishui butuhkan. Namun naasnya, Uzi Izuno maupun Shina Izuno menutup rapat mulutnya dan hanya mengatakan bahwa itu adalah berkat. Membuat Shishui menyerah atas itu.

Shishui sungguh tidak menyangka jika [Name] lah sosok yang membantu keduanya. Mungkinkah alasan keduanya bungkam adalah ketakutan terhadap Fugaku?

Yah itu adalah alasan manusiawi. Namun, tunggu! Dengan kemampuan [Name] ini, bukankah terlihat bahwa ia handal dalam pengobatan herbal? Kapan ia mempelajarinya?

[On Going | On Revision] Red Butterflies Soar [Itachi X Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang