27: Really "Bad" News

339 38 1
                                    

"Jadi, kau khawatir padaku karena mendapatkan mimpi itu?"

[Name]—yang sedang sibuk dan dicari oleh Itachi hingga membuat berantakan seisi kamar—tersenyum. Tangannya bergerak cekatan. Mematikan kompor yang sedang memasak.

Wanita itu memutar tubuhnya. Ia menarik pinggang Itachi untuk mendekat. Menatap manik mata kelam Itachi dengan dalam. "Aku memang memiliki kuchiyose itu, Itachi-kun. Tapi, hidupku tidak bergantung pada kuchiyose itu."

Itachi mengernyitkan dahinya. Jelas, di mimpi—kehidupan pertama mereka—nya, [Name] bahkan muntah darah akibat penggunaan kuchiyose itu! Apa maksud wanitanya ini?

[Name] terkekeh pelan. "Aku memiliki penawarnya, Itachi-kun. Jadi, jangan terlalu khawatir."

"Bagaimana—"

"Sebenarnya, kuchiyose itu hanyalah kuchiyose yang memiliki kemampuan memperkuat sesuatu, tak kasat mata, mampu membawa sesuatu, dan tercepat. Aku bisa memodifikasinya. Yah, walaupun jika aku dalam kondisi kritis, maka kondisinya berbeda?"

Itachi membeo, "berbeda? Apa maksudnya berbeda?"

[Name] kembali memutar tubuhnya. Tangannya bergerak cekatan untuk menyalakan api kompor kembali. "Aku memodifikasi kuchiyose dengan racun yang begitu kuat. Dalam medis pun, tidak bisa disembuhkan sepenuhnya. Bahkan jika untuk mengurangi efeknya, perlu tindakan segera. Ketika aku dalam keadaan tidak sadar akibat penyakit parah ataupun terluka parah, maka racun itu bisa menguasai tubuhku. Yah, beresiko, namun seimbang dengan dampaknya. Jadi—"

Itachi mengepalkan tangannya dengan erat. [Name] memang lebih jujur setelah ia berhasil membangun hubungan yang lebih intim dengannya. Namun, ia tidak mengira, jika misteri tentang kemampuan [Name] adalah seberbahaya ini!

Seketika, rasa kecemasannya kembali. Menguasai perasaan dan suasana hati Itachi dengan cukup cepat. Mencoba menyetir diri Itachi.

Itachi mengambil nafasnya dalam. Ia memang khawatir dan cemas, namun Itachi berusaha menjaga nada ucapannya. Itachi tau dan sadar kalau [Name] adalah orang dengan tipe yang mirip dengannya. Orang yang mudah peka dengan perubahan situasi hanya dengan intuisi ataupun perubahan kecil.

"Kenapa kau masih menggunakan kuchiyose itu? Tidak, bagaimana jika kau dalam keadaan kritis dan tidak ada orang yang berbakat dalam medis di sekitarmu? Bukankah itu namanya seperti bunuh diri?"

[Name] menganggukkan kepalanya. "Jika disebut sebagai bunuh diri itu tidak sepenuhnya benar. Karena aku menggunakan kuchiyose ini pun karena ingin menyelamatkan diri juga. Hm, begitulah."

"Apa tidak ada jalan lain?"

"Jalan lain untuk mencari kuchiyose yang lebih berguna dan tidak membahayakan atau jalan lain untuk selamat dari kuchiyose ini?"

"Keduanya."

[Name] berdeham. Ia mengerutkan bibirnya ke atas. Ia bergerak ke wastafel. Membersihkan tangannya yang kotor. "Jalan lain untuk mencari kuchiyose yang lebih berguna itu sulit. Karena memang targetku adalah kemampuannya."

Seketika, [Name] membalikkan tubuhnya. Menengadahkan wajah Itachi yang menunduk ke bawah. Tersenyum ke arah Itachi yang berwajah suram. "Hey, bukankah kau juga kesulitan akibat itu? Kau juga kesulitan untuk mengetahui kemampuanku juga, kan? Itu hal luar biasa! Aku memang lebih suka menjadi seorang anonim."

[On Going | On Revision] Red Butterflies Soar [Itachi X Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang