"Kau sedang membuat apa?"
Sebuah tangan kekar melingkar di pinggang [Name]. Membuat [Name] tersentak pelan. Namun, wanita itu segera menetralkan ekspresinya dengan segera.
"Arthur ingin makan."
"Sasuke."
[Name] menghentikan gerakannya. Ia memutar kepalanya seratus delapan puluh derajat. "Arthur, Itachi-kun."
"Sekarang, namanya Sasuke, [Name]. Memang benar dia adalah Arthur-mu dahulu. Sekarang, dia adalah Sasuke-ku. Hm?"
[Name] membuang muka. Ucapan Itachi benar. Namun, [Name] tetap ingin memanggil Sasuke dengan sebutan Arthur. "Dia suka aku panggil Arthur, kok."
Yah, [Name] tidak mengada-ada! Setelah Sasuke mengaku beberapa waktu yang lalu, memang benar Sasuke menyebutkan kalau dirinya lebih suka [Name] memanggilnya sebagai Arthur.
Tangan [Name] kembali bergerak dengan cekatan. "Aku dulu sempat bermusuhan dengan kakek karena memilih nama itu."
Itachi meletakkan kepalanya di pundak [Name]. Mendengarkan cerita [Name] tanpa menyela. Membiarkan [Name] mengalirkan ceritanya yang tidak banyak orang tau.
"Karena aku benci nama pilihan kakek."
"Kenapa?"
"Nama pilihan kakek itu nama tengah laki-laki sialan yang merebut wanita itu. Wanita yang menelantarkan kami. Bahkan tidak mau menamai kami setelah kami lahir."
Itachi tersentak.
[Name] tersenyum pedih. "Keluargaku dahulu cukup rumit, Itachi-kun. Aku dan Arthur diadopsi oleh saudara kembar wanita itu karena ayah kandung kami kesulitan membesarkan kami. Saat itu, ayah kandung kami yang hanya seorang pebisnis kecil tidak mampu melawan tekanan dari wanita itu yang memiliki banyak sekutu. Yah, cerita lama. Tapi kurasa itu yang membuatnya memintaku memanggil nama Arthur, alih-alih Sasuke."
Tenggorokan Itachi tercekat. Ia tidak menyangka. Di balik kemewahan dan kehandalan [Name] bergerak dengan sangat baik di dunia bisnis atau bahkan kepiawaiannya merancang sesuatu, [Name] memiliki masa lalu yang teramat buruk!
"Jadi, itu alasannya kau sempat membenci laki-laki?"
[Name] terkekeh pelan. "Arthur menceritakannya?"
Itachi menganggukkan kepalanya di balik pundak [Name]. Membuat [Name] sedikit geli dengan gerakan itu. [Name] menghembuskan nafasnya panjang.
"Aku tidak membenci. Hanya saja aku tidak percaya. Perbedaan kata mengundang perbedaan arti, Itachi-kun. Mungkin Arthur kurang memahaminya atau mungkin aku terlihat demikian di matanya? Hm, entahlah. Tapi yang jelas aku hanya tidak percaya dengan mereka saja, Itachi-kun."
"Lalu, mengapa percaya padaku? Apa karena aku adalah karakter yang kau suka?"
"Itu salah satu faktornya juga. Aku tidak mengelak. Tapi, aku jatuh cinta kepadamu karena beberapa perilakumu di sini. Mungkin kau tidak menyadari, tapi memang ada perilaku yang kau lakukan meluluhkan hatiku yang kala itu berkomitmen hanya boleh suka dan mendukungmu. Rasanya kurang ajar tau?"

KAMU SEDANG MEMBACA
[On Going | On Revision] Red Butterflies Soar [Itachi X Readers]
FanfictionJam berdenting. Ia melipat bibir tipisnya. [Name] Uchiha, keturunan tunggal sekaligus pewaris sah keluarga kaya raya Uchiha, membulatkan tekad. Ia memang berhasil menyelesaikan permasalahan rumit klan, mencegah kudeta, dan menjaga anggota klan tetap...