18: Trapped

370 58 1
                                    

"Itachi-san, anda tetaplah di sini. Saya curiga dengan salah satu petinggi desa."

Mau tidak mau, [Name] bekerja sama dengan Itachi. Ini adalah pertama kalinya. Pertama kalinya setelah sekian lama dirinya tidak dekat dengan idolanya.

Itachi tidak suka ini! [Name] kembali berniat menjauh darinya lagi! Kali ini, ia akan gunakan cara pertama yang dilontarkan Sasuke. Cara yang ia dapatkan dengan banyak sogokan dan ancaman ke adik semata wayangnya.

"Kau benar-benar membenciku, ya? Kau lebih menyukai berdua bersama dengan Kakashi-san daripada denganku."

Dimana lelaki yang menjabat sebagai ketua anbu itu? Lelaki yang gagah dan hampir tidak pernah gagal bermisi itu sedang memelas di hadapan [Name].

Gadis itu menghembuskan nafasnya dengan kasar. Ia sadar jika, Itachi menggunakan manipulasi halusnya kepada [Name]. Menggunakan trik untuk mendapatkan ijin darinya.

Itachi meneguk ludahnya kasar. [Name] masih bisa menolaknya! Kali ini, Itachi beralih ke cara kedua! Itachi bersumpah, jika adiknya menjebaknya, maka Itachi akan menggunakan genjutsu secara langsung!

Baru saja [Name] berniat menolak, namun, tepat di hadapannya, laki-laki yang baru saja mendapatkan mangekyo sharingannya itu menatap manik mata gadis itu dengan kecewa. Raut wajahnya yang mendukung, membuatnya berdecak.

"Hatake-san, anda saja yang mengawasi Danzo dan dapatkan dokumen itu!"

Kakashi memutar bola matanya malas. Ia merasa jengah. Ingin membantah, namun tidak ingin mendapatkan dampak buruk dari kemarahan [Name]. Meskipun jujur saja, Kakashi sangat muak melihat sikap Itachi yang semakin berbunga ketika mendapatkan ijin untuk bermisi berdua dengan [Name].

Kakashi menatap manik mata gadis itu. "Kau yakin dia memilikinya?"

[Name] menganggukkan kepalanya. "Senyumnya aneh. Seperti menunggu sesuatu yang besar datang. Dan lagi tidakkah Anda pikir, formasi kita itu aneh? Ada tiga orang penguasa sharingan di sini. Jika hanya membutuhkan copy ninja, anda saja cukup. Tidak perlu mengambil anbu yang pasti sibuk."

Senyum Itachi terhapus. Ucapan [Name] menyadarkannya ke realita. Itu adalah hal yang benar. Dirinya tidak memikirkan hal itu sama sekali karena sibuk dengan rasa bahagianya bisa bermisi bersama gadisnya.

Sementara Kakashi menganggukkan kepalanya mengerti. "Aku akan mengawasinya."

"Kirimkan kagebunshin anda untuk mengelabuhi matanya dan laporkan ke hokage jika anda mundur dari misi karena sakit perut yang luar biasa."

Lagi, Kakashi menganggukkan kepalanya.

(⁠✯✯⁠)

"Wah, intuisi [Name] tidak pernah salah. Apa gadis itu adalah peramal sebenarnya?"

Gumaman dari bibir Kakashi tanpa suara terbentuk ketika manik matanya meneliti sebuah gulungan berwarna perak yang diminta oleh hokage.

Tanpa menunggu lama, lelaki itu bergerak keluar. Tentu dengan mengambil beberapa barang pesanan yang diminta oleh gadis pujaannya yang kini sedang bermisi dengan sosok lelaki yang memata-matainya selama beberapa tahun belakangan.

[On Going | On Revision] Red Butterflies Soar [Itachi X Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang