9: His First Manipulation

404 65 0
                                    

[Name] tersenyum puas kala mengingat kunjungannya bahwa keadaan Kagami membaik. Yah, sebenarnya belum terlalu baik. Namun, Kagami mulai bisa menggerakkan anggota tubuhnya lebih leluasa daripada sebelumnya. Sebuah keberhasilan yang sangat memukau!

Ia bergumam, "ada untungnya juga aku meminta pengajar private ke papi dahulu."'

Sembari tersenyum, [Name] kembali berurusan dengan Aiko. Dengan menatap manik mata Aiko, ia bertanya, "bagaimana dengan barang yang aku minta?"

"Sudah saya lakukan, [Name]-sama. Semuanya sesuai dengan perintah anda."

[Name] meraih kotak yang diserahkan oleh Aiko sembari menganggukkan kepalanya. Ia mengambil sarung tangan tebal yang tersedia di atasnya. Lalu, membukanya.

Senyum puas terlukis di wajahnya begitu mendapati barang yang ia inginkan datang dalam kondisi dan jumlah yang begitu memuaskan. "Kerja bagus! Lalu, bagaimana dengan ini?"

Tangannya bergerak cekatan melepas sarung tangan sembari menunjuk sebuah titik di peta. "Kau sudah mengamankan ini?"

"Sudah, [Name]-sama!"

"Bagaimana dengan transaksinya?"

Aiko menyerahkan detail transaksi kepada [Name]. "Transaksi jual beli bangunan memang sempat terhambat beberapa waktu belakangan ini. Syukurnya, kami dapat mengamankannya dengan harga yang rendah."

[Name] tersenyum puas melihat detailnya dan mendengar penjelasan dari Aiko. Ia beralih ke masalah lain. "Bagaimana dengan bahan renovasinya?"

"Bahan renovasi dari desa sebelah telah diamankan. Mereka memberikan potongan harga sebanyak dua puluh lima persen karena rendahnya jumlah pembeli daripada bahan yang diproduksi."

"Kerja bagus! Lanjutkan pekerjaanmu!"

"Hai!"

Segera, Aiko bergerak menjauh dari kediaman [Name]. Meninggalkan [Name] yang tengah duduk santai di sebuah kursi dengan minuman herbalnya.

[Name] menatap pemandangan luar seraya bergumam, "ini mungkin akan menghasilkan ledakan besar."

Belum ada yang melakukan dan memproduksi hal ini di masa ini. Menjual dengan barang langka memungkinkan untuk meningkatkan permintaan dan mengurangi persaingan di awal waktu.

Lalu, ia bergerak ke arah biji rosary pea yang telah dilembutkan. Meraih beberapa alat di samping dan membuat percobaan barunya.

Yah, permulaan yang cukup baik. [Name] menyempatkan diri untuk meracik percobaan barunya sebelum akhirnya beralih ke arah jam dinding. Ia perlu bersiap sebelum bergerak untuk menjalankan misi, bukan?

(⁠✯✯⁠)

Berbeda dengan [Name] yang berurusan dengan misi, Itachi kini memutuskan untuk melakukan latihan dengan Shishui. Ia membutuhkan pelatihan untuk memperkuat kemampuannya selain melepaskan emosinya.

Benar, Itachi melepaskan emosi marahnya dengan latihan. Memang sebelumnya ia mengatakan bahwa ia baik-baik saja kepada [Name]. Namun, sejujurnya itu hanya untuk menenangkan [Name] saja.

Itachi tidak tega menahan [Name] dalam waktu yang lama hanya untuk menenangkan dirinya dan melenyapkan emosinya.

Itachi tidak mau menghalangi rencana [Name]. Apalagi ia tahu betul jika hari ini, gadis itu memiliki misi dengan timnya.

Saat ini, Itachi sedang berlatih dengan serius bersama Shishui. Keduanya telah melakukan hal ini selama lebih dari tiga jam dengan detail lima belas ronde dan istirahat tiga menit dalam setiap ronde.

[On Going | On Revision] Red Butterflies Soar [Itachi X Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang