29: Hint or New Problem?

373 41 1
                                    

"Kuda?"

Seketika Shishui segera masuk ke dalam hutan yang lebih gelap. Diikuti oleh Shikaku, Inoichi, dan Tsume di belakangnya. Fugaku tidak ikut serta. Itu diakibatkan karena kemampuan Fugaku tidak membantu banyak dalam hal ini. Ditambah dengan suasana hati Mikoto dan Sasuke yang cukup buruk, Fugaku enggan untuk bergabung. Hanya Shishui, Shikaku, Inoichi, dan Tsume lah yang menjadi tim penyelidik setelah diperintahkan hokage beberapa waktu yang lalu.

Bukan tanpa alasan Shishui segera masuk ke dalam hutan yang lebih gelap setelah melihat seekor kuda hitam di bagian awal masuk hutan. Shishui sudah sangat sering memata-matai [Name] atas ajakan Itachi. Shishui tau dengan pasti bagaimana kebiasaan [Name] yang lebih sering menggunakan kuda daripada berjalan di atas kaki sendiri sejak ketiganya mengalami perang dingin beberapa tahun yang lalu.

"Hey! Memang kau tau letaknya? Kenapa bergerak lurus dengan menggebu?"

Suara teriakan Tsume Inuzuka menghentikan langkah Shishui yang membabi buta. Ia segera memalingkan wajah dan menghadap ke arah Tsume.

Tsume mengambil nafas panjang. Ia berusaha memahami tindakan Shishui. Shishui dan Itachi sudah berteman sangat dekat. Itu terkenal di seluruh lapisan desa. Tidak mungkin Tsume tidak mengetahui rahasia umum itu!

Tsume menggerakkan kepalanya ke arah kanan. Memberikan instruksi berdasarkan arah gerak Kuromaru, anjing kesayangannya.

Shishui meneguk ludahnya kasar. Memang benar bahwa Shishui cukup emosional kali ini. Yah, itu berhubungan dengan temannya. Itachi dan [Name].

Benar jika banyak yang menyebutkan bahwa hubungan pertemanannya telah putus sejak lama, Shishui masih tetap menganggap [Name] sebagai teman. Pemutusan hubungan pertemanan sepihak tidak mengartikan bahwa Shishui menganggap hal yang sama. Teman adalah teman. Selamanya seperti itu. Bahkan jika diputuskan sepihak sekalipun.

Secara perlahan, Shishui mengambil nafas panjang. Mencoba menstabilkan emosinya. Dalam langkahnya yang beriringan dengan  tim penyelidik—yang terdiri dari Inoichi, Shikaku, dan Tsume—lain, Shishui berharap bahwa ia mampu menemukan petunjuk yang ia harapkan.

(⁠✯✯⁠)

Shishui meneguk ludahnya kasar. Kuromaru berhenti di hutan lebat yang telah masuk ke wilayah desa Ame. Hutan dengan cuaca yang tidak mendukung penyelidikan.

"Sepertinya, ini akan sulit."

Shishui menyetujui keluhan Inoichi. Melihat hutan yang lebat, hujan yang turun dengan begitu deras, dan lamanya waktu berlalu, melacak jejak chakra yang tertinggal akan sulit.

Shishui mengepalkan kedua tangannya. Memberikan semangat untuk dirinya sendiri yang mulai skeptis. Meskipun bukan berarti tidak mampu. Yah, Shishui percaya itu!

"Dengan kondisi seperti ini, kita tidak bisa mengandalkan pencarian jejak berdasarkan chakra yang tersisa! Optimalkan pencarian jejak fisik yang ada!"

Seruan dari Shikaku membuyarkan pemikiran rumit Shishui. Lelaki itu mengambil nafas dalam dan menghembuskannya dengan perlahan. Ia menganggukkan kepalanya.

Shishui mulai memfokuskan atensinya. Mencari setitik bukti yang bisa menjadi titik balik petunjuk yang ia cari.

Shishui memperhatikan potongan daun dan batang pohon besar. Potongan yang begitu simetris. Potongan khas dari benda lurus dan cukup panjang.

[On Going | On Revision] Red Butterflies Soar [Itachi X Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang