ARABIYAN 6

141 10 0
                                    

Setelah ba'da isya keluarga Sanjaya sedang menunggu kedatangan keluarga Narendra,tak lama menunggu akhirnya yang ditunggu tunggu datang.

"Assalamualaikum, Dika apa kabar,"salam Abi Hendri.

"Waalaikumsalam, Alhamdulillah baik kamu sendiri dan keluarga apa kabar?"tanya ayah Dika.

"Alhamdulillah saya dan keluarga baik,"jawab Abi Hendri.

"Yaudah,yuk masuk dulu,"ajak mama riani.

  Kini kedua keluarga itu sedang berada di ruang tamu milik keluarga Sanjaya.di ruangan yang sama ada kedua orang yang sedari tadi tampak gelisah, sedari tadi ara menunduk karna merasa tak asing dengan laki-laki yang berada di samping umi Aulia, akhirnya ia memberanikan diri untuk melihat wajah laki-laki yang tak asing baginya.

Kemudian tatapan mereka bertemu, sontak kedua nya langsung mengakhiri tatapannya.

"Lah itu kan cowo yang tadi nolongin gue,"batin Ara.

"masyaallah ternyata kamu perempuan yang saya tolong tadi,kamu harus tanggung jawab karna sudah mengganggu pikiran ku sejak tadi"batin biyan.

"Yaudah,sekarang kita bahas perjodohan nya"ucap ayah dika.

"Kalian berdua menerima perjodohan ini kan?"tanya abi hendri.

"Abi, biyan boleh ngobrol sama ara sebentar?,kita juga bakal jaga jarak kok"izin biyan.

Kini biyan dan ara sedang berada di halaman rumah yang tersedia kursi mereka berdua sama-sama terdiam.

"Ekhem,"biyan mencairkan suasana

"Jika kamu menerima perjodohan ini tolong terima dengan tulus,jika kamu menolak gapapa saya tidak ingin memaksamu,"ucap biyan tertunduk.

"Emang,kamu terima perjodohan ini?"tanya ara.

"Ya,saya,menerimanya dengan lapang dada dan tanpa ada kata terpaksa,saya harap kamu juga sama.karna semenjak pertemuan tadi entah kenapa saya jadi memikirkan kamu terus"jawab biyan jujur.

Jantung ara bedekup cepat mendengar jawaban biyan.

"aaa mama,Mana sama lagi ,dari tadi gua juga mikirin dia mulu" batin ara.

"Tapi aku rasa aku gak pantes buat kamu,"ucap ara.

"Gak pantas kenapa?"tanya biyan bingung.

"Yaa gak pantes karna,Kamu terlalu sempurna buat aku, ilmu agamaku masih tipis dibandingkan denganmu jadi lebih baik kamu cari yang lebih baik dari ku,"ucap ara jujur saja ia merasa tak pantas bersanding dengan biyan.

"Ara,di dunia ini gak ada yang sempurna kecuali allah,kita di anjurkan cari pasangan agar saling menyempurnakan dan kamu jangan bicara seperti itu,kalo soal agama kan kita bisa belajar sama-sama"ucap biyan lembut.

ara mendengar jawaban biyan tersenyum,entah kenapa ia suka ucapan biyan yang lembut.

"Kamu ngomong sama tanah apa sama ara dari tadi nunduk mulu oranya ajah ada di sini, emang sejelek itu ya muka ara"ucap ara mengalihkan pembicaraan.

"Kamu cantik, sangat cantik tapi kalo sekarang saya tidak berani memandang mu karna kamu bukan mahram saya,jadi jika nanti setelah halal saya baru bisa memandangmu dengan puas,"jawab biyan.

Blus.Plis siapa pun tolong bawa Ara pergi ia tak kuat dengan ucapan biyan rasanya ingin terbang.

Pipi ara jadi merah merona kaya kepiting rebus karna ucapan biyan ,ara pun langsung tertunduk agar bisa menyembunyikan muka nya yang merah itu karna baper.

Biyan yang melirik ara sedang tertunduk tersenyum tipis.

"Yasudah,yuk masuk pasti yang lain nungguin,"ajak biyan.

"Iyah,"balas ara.

Gimana pendapat bab ini??

Komen yang banyak ya

Kata-kata buat abiyan

Selamat membaca bab selanjutnya 💋

ARABIYANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang