ARABIYAN 16

111 7 0
                                    

"jangan terlalu berharap pada cinta, terkadang cinta itu menyakitkan bagi kita yang memiliki banyak kekurangan."

(ABPN)



Tak terasa waktu berlalu, waktu cuti biyan Sudah berakhir,walaupun biyan bos nya ia tetap harus masuk untuk bekerja.
Suara azan subuh berkumanda. kebetulan rumah mereka tidak terlalu jauh dari masjid.abiyan terbangun dari tidur nya, namun saat ini bangun badannya terasa terkunci.

Biyan melihat ara dan benar saja, teryata istrinya yang sedang memeluknya,di mana tanggan ara yang memeluknya erat dan kakinya berada di kaki abiyan.

abiyan tersenyum mengelus pipi chubby sang istri,"habiba bangun yuk,shalat subuh,"ucap nya dengan suara serak khas orang tidur.karna ara sudah mulai sholat setelah beberapa hari belakangan ini ara datang bulan.

ara yang merasa terganggu membuka matanya."Lima menit lagi mas,ara masih ngantuk,"ucapnya kembali memejamkan matanya,biyan tersenyum melihat istrinya.

"Yahsudah,mas mau mandi sama wudhu,tapi lepasin dulu ya pelukannya habiba!".ucapnya dengan nada yang lembut,sontak mata ara terbuka Sempurna lalu ia melihat dirinya yang memeluk abiyan dengan cepat ia melepaskan pelukannya, membiarkan biyan untuk ke kamar mandi.

abiyan tersenyum melihat istrinya,ia pun berjalan menuju kamar mandi.ara yang awalnya ngantuk seketika hilang begitu saja ia bangun dan mempersiapkan perlengkapan untuk sholat.tak lama setelah biyan keluar,ara pun masuk ke kamar mandi.

Setelah,selesai mereka bergegas sholat dengan biyan menjadi imam dan ara menjadi makmum.lantunan ayat suci Alquran dari suara merdu suaminya, membuat ara nyaman.

"Assalamualaikum warahmatullah,"

"Assalamualaikum warahmatullah,"

Biyan berzikir sebentar lalu balik belakang menghadap istrinya.abiyan meyondorkan tangannya,dan dengan senang hati ara menerima nya.

                                * * *

Matahari bersinar terang.pagi-pagi begini ara sedang berdaulat dengan alat dapur nya,ia ingin membuat sarapan untuk suaminya dan juga dirinya.karna pagi ini biyan sudah memulai bekerja,dan juga dirinya harus ke restoran untuk mengecek keadaan di sana.

Setelah beberapa menit,masakan yang ia buat sudah jadi,kini ia sedang menatanya di meja makan,saat sedang menta makanan di meja makan,ada tangan kekar yang melingkar di perut nya.

Biyan,memeluknya dari belakang,
"sayang,pasangin mas dasi,"ucap dengan nada manja.ara mengangguk lalu membalikkan dirinya kebelakang menghadap sang suami.

ia,mengambil dasi yang sedang di pegang biyan lalu mulai memakai kan biyan dasi, biyan memandang lekat wajah sang istri yang tampak serius.

ara merapihkan kerra baju biyan,"selesai"ucapan setelah selesai memasang kan dasi.

Biyan,masih asik memandangi sang istri,ara yang sadar kalau biyan memandanginya pipinya langsung memanas.biyan mendekatkan wajahnya ke ara lalu mencium bibirnya.pipinya nambah memanas.

Biyan,mengelus pelan pipi istri nya yang memerah.

"Jangan menujukan pada siapa pun jika pipi mu merah merona,"

"Memangnya kenapa?"

"Demi Allah,mas gak rela jika pipi istri mas merah merona dilihat orang lain.kamu hanya milik mas,dan mas tidak ingin berbagi apa yang sudah menjadi milik mas,"ucapnya dengan tegas.


                               * * *


Kini biyan dan ara sedang menuju perjalanan ke resto, setelah menempuh perjalanan kurang lebih 15 menit mereka sampai di depan resto ara.

"Nanti,sore mas jemput yah,"

"Iya mas"ucapnya,"oh iya, nanti mau ara anterin makan siang,"lanjutnya.

"Mao dong,kamu tau kan?"tanya biyan.ara mengangguk sebagai jawaban.

"Kamu di resto hati-hati terus jangan cape-cape terus selalu kabarin mas nanti kalo mau ke kantor mas,kabarin dulu terus juga kalo udah sampe kabarin juga ,"pesan biyan.

Ara terkekeh,"iya sayang,"ucapnya.
"telinga nya merah,salting ya,"lanjut nya.

Nah,kan biyan jadi baper sendiri gimana gak baper panggil langka dari ara untuk nya.ia berusaha menetralkan suaranya.

"Ekhem Dah,mas berangkat dulu ya kamu hati-hati,"ucapnya mengalihkan pembicaraan.

Ara,mengangguk lalu menyalim tangan sang suami, begitu pun biyan mencium kening Sang istri.

                                * * *








Gimana pendapat bab ini?


Duh, pasutri ini lucu ya


Semoga kalian suka yaa


Spam komen disini



Selamat membaca bab selanjutnya papay 💋


ARABIYANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang