ARABIYAN 14

110 8 0
                                    


"aku,akan terus mencintai mu kemarin,hari ini, esok,dan seterusnya."

(Abiyan bumi putra Narendra)

Biyan,membuka pintu kamar megucap salam tapi tidak ada yang jawab,biyan yang melihat pemandangan ara sedang tertidur pulas.niat nya ia urungkan untuk meminta maaf pada ara sebenarnya biyan hanya berpura pura marah.

Biyan,masuk ke kamar mandi setelah selesai biyan ikut membaringkan tubuhnya di samping ara.

"Maafin,mas ya,"ucap biyan mengecup kening ara.

Cup

"Mas,akan terus mencintai mu kemarin, hati ini,esok,dan seterusnya.ucap biyan tulur,lalu ia ikut tenggelam ke alam mimpinya.


* * *




Jam,masih menujukan pukul 00:20 ara yang terbangun dari tidurnya karna merasakan perutnya yang sakit akibat datang bulan,ia ingin membangun kan biaya tapi ia ingat bahwa biyan sedang marah dengannya.

"hiks hiks sakit,"ara berusaha menangis tidak bersuara agar tidak membangunkan biyan,tapi nyatanya.

biyan yang mendengar ada yang menangis langsung membuka matanya,ia mencari sumber suaranya ia melihat istrinya yang menangis kaget.

"Hey,ara kenapa nangis hm,maafin mas ya tadi udah diemin ara mas cuma bercada,"ucap biyan merasa bersalah.

Ara meremas perut nya yang terasa sakit."Bukan,itu mas,"balas ara.

"Terus,kenapa kamu nangis mas ada salah,kalo mas ada salah mas minta maaf,"ucap biyan khawatir,ia langsung membawa Ara ke dalam pelukan nya.

"Perut,ara sakit ara lagi datang bulan,"ucap ara menahan sakit.

Biyan yang melihat ara kesakitan tak tega,ia langsung turun dari ranjangnya dan berjalan menuju dapur,ara yang melihat biyan pergi tak peduli karna ia sedang merasakan sakit di perutnya.

Setelah itu biyan kembali dengan membawa teh hangat.

"Ayo sayang bangun dulu minum teh hangatnya biar ngga terlalu sakit"ucap biyan membantu ara meminum tehnya buatan nya.

"Makasih,mas maaf ara ganggu,"ucap ara.

"Engga,kamu ngga ganggu,maafin mas ya tadi udah diemin kamu mas cuma bercada,"ucap biyan.

"Iya mas,ara juga minta maaf,"Balasan Ara.

"Iya,yaudah yuk tidur biar mas elus perutnya ya,"ucap biyan.

Ara mengangguk lalu membaringkan tubuh,biyan meminta izin untuk mengangkat bajunya agar biyan bisa mengelus perutnya.jantung Ara berpacu lebih cepat karna tangan kekar biyan yang sedang mengelus perutnya dengan lembut,ia rasanya ingin terbang.



* * *


Pagi,pun tiba kini ara sedang berada di dapur untuk membuat sarapan Mereka berdua,saat asik memasak tiba-tiba ada tangan melingkar di perutnya.

"Astaghfirullah,ish mas aku kaget tau,"kata ara terkejut.

Biyan,tidak peduli ia justru malah asik mencium rakus leher jenjang ara,ia mencium aroma vanilla khas Ara.

"Mas,awas dulu aku ribet masak nya,"keluhnya.

"Gak mau,"ucap biyan dengan manja nya.

"Aku masaknya ribet, nanti ajah lanjutin,"ucap ara.

Mata biyan berbinar mendengar ucapan ara."oke,ntar lanjut lagi mas cium kamu sepuas mas,"ucapnya, setelah itu berjalan menuju meja makan.

"Duh,Ara,lu kenapa ngomong begitu si,"geruh nya dalam hati.

Ara,melirik biyan yang sedang memandangi nya,ia melihat biyan sedikit heran sikap biyan kok jadi manja, romantis gin, berbanding terbalik dengan awal mereka bertemu. setelah beberapa menit ara selesai masak.mereka pun makan satu piring berdua karna itu peminta biyan.ara dengan telaten menyuapi suaminya,dan biyan dengan senang menerima suapan ara.

biyan heran dengan ara kenapa bisa masak makanan seenak ini."fiks ini jadi makanan favorit aku,"seru nya.
Ara yang mendengar seruan biyan tersenyum, syukurlah suaminya suka dengan masakan nya.




Pasutri ini udah mulai bucin ya gays


Gimana pendapat bab ini

Jangan lupa komen ya gays

Spam komen

Selamat membaca bab selanjutnya papay 💋


Hehehe

ARABIYANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang