ARABIYAN 9

129 7 0
                                    

  "demi Allah,saya tidak akan rida jika kecantikan istri saya di lihat banyak orang,jika bisa saya akan simpan."
(Abiyan bumi putra Narendra)

   Hari ini,adalah hari yang di tunggu tunggu oleh kedua pihak,hari di mana status ara dan biyan akan berubah.ara yang jadi seorang istri dan biyan menjadi seorang suami.

     Mereka menggelar pernikahan di sebuah gedung besar di Jakarta,tidak terlalu ramai karna pernikahannya cuma mengundang keluarga, sahabat dan teman rekan kerja biyan,dika,dan hendri.

     Mereka menggelar pernikahan di sebuah gedung besar di Jakarta,tidak terlalu ramai karna pernikahannya cuma mengundang keluarga, sahabat dan teman rekan kerja biyan,dika,dan hendri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

       Gambaran gedung pernikahannya

  Ara meremas jarinya gugup,sebentar lagi statusnya akan berubah berasa campur aduk yang dapat ara rasakan.

    Ara terlihat sangat cantik dengan pakaian pengantin yang ia kenakan,dan dengan cadar yang ia pakai.karna biyan meminta ara untuk memakai cadar.

Flback on

"Bole saya memintamu untuk memakai cadar saat pernikahan,karna wallahi saya tidak rela kecantikan istri saya di lihat banyak orang,gapapa untuk hari pernikahannya saja kok"tanya biyan hati hati.

Blus

  Pipi ara merah merona kaya kepiting rebus, akibat ucapan biyan.

"Iya Ara Mao kok"jawab Ara

Flback off

Gambar ara memakai baju pengantin dengan cadarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gambar ara memakai baju pengantin dengan cadarnya.

"Masyaallah,anak mama cantik banget"puji mama riani.

"aaa Masyaallah,besti gue cantik banget,"ucap ara.

"Jelas lah,ara gitu loh,"bangga ara.

   Haura yang melihat Ara begitu bangga di puji memutar bola matanya malas.

"Gue tarik kata kata gue,nyesel gue muji loh,"cetus haura.

"Jangan gitu dong,sama ara yang cantik ini"balas ara dengan pede.

"Ara sebentar lagi bakal jadi seorang istri,jadi ara harus nurut ya sama biyan suami kamu ya nak, soalnya tanggung jawab kamu sudah ada di biyan," ucap mama riani mengingati anaknya.

"Iya,mah,pasti ara inget ucapan mama,"balas ara tulus.

                               * * *

   Disisi lain,biyan merasakan perasaan campur aduk, laki laki itu nampak gugup apa lagi saat berhadapan dengan ayah dika.biyan menjabat tangan ayah dika.

"Bagaimana,nak sudah siap,?"tanya ayah dika.

Biyan menarik nafas dalam-dalam lalu membuangnya"Insyaallah,siap yah,"jawab biyan.

"Ankahtuka wazawwajtuka makhtubataka binti arabela putri Sanjaya alal mahri khamsina milyuna alfa rubiyyatin wa alatishola hallan."

"Qobiltu nikahaha wa tazwizaha alal mahril madzkur hallan."ucap biyan dengan lantang dan lancar.

"Bagaimana,para saksi sah?"tanya penghulu.

"SAH!"ucap para saksi

"Alhamdulillah,"ucap penghulu dan ayah dika.

   Ara yang mendengar kata ijab kobul yang di bacakan biyan,air matanya seketika lolos,ia tak menyangka karna status nya sudah berubah menjadi seorang istri.

"Jangan,nangis dong nanti make up nya luntur,"ucap haura sambil mengusap pundak ara untuk menenangkan.

"udah ayo,kita samperin suami kamu,"ajak mama riani.

   Ara mengaguk lalu menghapus jejak air matanya.

  Kini,abi hendri pun memimpin doa setelah selesai,ara keluar dengan pakaian pengantinnya dengan warna yang senada dengan pakaian biyan,lalu ara di tuntun oleh mama riani dan haura.

     Biyan,menatap lekat ke arah ara,bibirnya mengukir senyum manis.

"Masyaallah,cantik sekali kamu ara,"batin biyan.

"Masyaallah,ganteng banget suami gue,"batin ara melihat biyan.

"Masyaallah,ganteng banget suami gue,"batin ara melihat biyan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

              Gambaran baju biyan

   Ara,mendudukan dirinya di samping biyan dengan jantung yang berdetak cepat.mama riani menepuk pundak ara pelan membuat nya menoleh ke arah mama nya.

"Salim sama biyan,"bisik mama riani.

    Ara tertanggap , dengan ragu ia mengambil tangan lalu mendekatkan bibirnya dengan tangan biyan dan mencium punggung tangan biyan.

ARABIYANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang