ARABIYAN 12

134 7 0
                                    

"jika sesuatu yang tak kau senangi terjadi,makasih senangi lah apa yang terjadi."

-Ali bin abi Thalib

  Saat ini, sepasang pengantin baru sudah selesai melakukan shalat tahajud setelah beberapa menit menunggu mereka kembali melaksanakan sholat subuh.saat sedang melipat sajadah, ara merasakan ada sebuah tangan melingkar di perut ramping nya.

Biyan membalikan posisi ara agar menghadapnya, kemudian ia mengecup kening ara dan memeluknya dengan penuh kasih sayang.ara membalas pelukan suaminya,ara dapat rasakan darah yang berdesir hangat saat mendapatkan perlakuan romantis dari suaminya,sudah 20 menit mereka berpelukan.

"Mas awas dulu ara,mau masak buat sarapan,"ucap ara.

Biyan,meminta ara memanggilnya dengan sebutan 'mas',Biyan melepas pelukannya dan beralih menatap ara lekat.

"Dah,ara mau masak dulu, jangan lupa mandi"ucap ara."Oh iya nanti anterin ara ke supermarket ya,mau beli bahan makanan,"lanjut ara.

"Siap,sayang,"ucap biyan bergegas menuju kamar mandi.

                            * * *

Sekarang,ara berada di dapur,ia sedang membuat nasi goreng karena cuma ada itu ia belum sempat belanja,saat sedang memasak ada sebuah tangan kekar melingkar di perutnya, siapa lagi kalau bukan biyan.

"Mas awas dulu ara susah ini masak nya,"ucap ara.

"Gak mau,"ucap biyan sambil mendusel dileher ara.

Ara mematikan kompornya lalu membalikkan tubuhnya agar menghadap biyan,entah keberanian dari mana tiba-tiba ara mencium pipi kanan biyan.


Cup

Biyan yang dapat ciuman dari ara terkejut,muka mereka berdua sama-sama merah merona.

"Mas,duduk ya,"ucap ara lembut.

Biyan seperti terhipnotis,ia mengangguk lalu ia berjalan ke meja makan sambil memegang pipi kanannya.

"Nih,mulut maen nyosor ajah"batim ara sambil memegang bibir nya.

Ara,langsung melanjutkan masakan nya, setelah 20 menit mereka berdua selesai makan,kini mereka berdua sedang bersiap siap untuk ke supermarket untuk berbelanja bahan makanan.

Kini,mereka berdua sedang menuju perjalanan ke supermarket di dalam mobil ara selalu membahas hal-hal random biyan dengan senang hati mendengarkan ara.setelah 30 perjalanan mereka tiba di supermarket nya.

  Ara,sedang memilih bahan bahan yang di butuhkan, dengan biyan yang mengekorinya sambil mendorong troli, setelah memilih bahan makanan mereka berdua sedang mengantri untuk membayar.

Kini giliran mereka,ara yang melihat mba mba kasir yang terus memerhatikan biyan yang sedang memainkan henphond.ara menjadi kesal melihat nya.

"Nih,mba-mba liatin suami gua mulu perasaan,ntar gue congkel matanya baru tau rasa,"cibir ara dalam hati.

Biyan,yang melihat ara nampak kesal di buat bingung dan lanjut dengan henphod nya,kini belanjaan mereka selesai di hitung.

"Nih mas belanjaan nya,"ucap mba kasir ,biyan yang masih fokus sama hp nya tak mendengar ucapan mba kasir.

"Dek,boleh minta nomor kakak nya,"ucap mba kasir kapada ara.

Ara,yang mendengar itu tekejut,sekecil itu kah dia sampai di kira biyan kakak nya.saat ingin membalas ucapan mba kasir biyan lebih dulu berbicara, sebenarnya biyan pura pura fokus saja.

"Maaf,mba dia istri saya bukan adik saya,"ucap biyan sambil memberikan uang untuk membayar.

"Oh,maaf mas,"ucap mba kasir merasa malu

"Huh,makanya jangan caper sama suami orang,"ledek ara langsung merangkul suaminya,mba kasir yang melihat itu langsung di buat kesal.

Ara terus merangkum biyan sampai masuk kedalam mobil, biyan yang sedari tadi di rangkul biyan tersenyum senang.

"Dih,ngapain senyum-senyum,"ucap ara  kesal.
.


"Cemburu,yaa,"ledek biyan

"Nggak,siapa yang cemburu,"bohong ara jujur ara merasa cemburu apakah ia sudah cinta dengan biyan,masa iya kok cepet banget pikir ara.

"Masa sih,"goda biyan.

"iih iya ara jujur ara cemburu napa emang gak boleh,sekecil itu ya ara sampe di kira ade nya mas,"ucap ara yang masih kesal karena biyan meledeknya terus.

"Boleh kok siapa yang bilang gak boleh,lagian kamu emang kecil imut tau,"ucap biyan menatap ara.

"Ara nggak kecil ya"ucap ara kesal."Makanya punya muka jangan ganteng-ganteng napa,"lanjut ara sambil menutup wajah biyan dengan telapak tangannya.

Biyan yang mendengar ucapan ara salting sendiri.jujur ia merasa senang di puji dengan istrinya.

Ara yang melihat muka biyan merah langsung mengoda nya."Cie salting yaa mukanya merah,"goda ara."tapi bener loh mas kamu ganteng,"lanjut ara gencar mengoda biyan.

"ekhamm,siapa yang salting,"ucap biyan dengan nada coolnya.

"Dih,sok cool,"ucap ara.

ARABIYANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang