7

2.3K 225 17
                                    

Kalael Saddam Agnibrata. Nama seseorang yang selalu di sebut monster nya bisnis. Kecerdasan dan kepintaran nya tak perlu di ragukan lagi. Saddam jarang sekali gagal dalam dunia bisnis nya. Sebab itu ia di sebut monster nya bisnis.

Di usianya yang tergolong begitu muda, Saddam berhasil mengembangkan perusahaan nya hingga ke puncak dunia.

Terdengar berlebihan memang tapi itulah kenyataannya. Saddam monster nya bisnis, mustahil ada kata gagal dalam dirinya.

Karena hal itu, Saddam selalu di jadikan sasaran empuk untuk di jodoh jodohkan dengan para putri pebisnis. Namun sayang, Saddam tidak tertarik dengan putri mereka. Saddam hanya tertarik kepada Brilian, seorang gadis biasa yang kebetulan ingin melamar sebagai pekerja.

"Tuan, perkenalkan ini putri saya. Tanisa"

Untuk kesekian kali, Saddam di hampiri oleh para pebisnis yang ingin memperkenalkan putrinya. Tidak taukah mereka jika Saddam dalam keadaan mood yang buruk? wajah suram dan aura tak sedap Saddam jelas menolak kehadiran mereka.

"Jeff..."

"Tuan Jonh, maaf sekali. Tuan Saddam ingin sendiri sekarang" ujar Jeff ramah. Namun tampaknya mereka tidak peduli, Jonh malah mendudukkan dirinya di hadapan Saddam bersama putrinya.

"Tuan Saddam, lihat lah putri saya. Dia seorang model terkenal di Jerman" ujar Jonh seraya tersenyum lebar. Tanisa yang di sampingnya tampak tersenyum malu-malu, mata coklatnya tak pernah lepas menatap wajah rupawan Saddam beserta tubuh gagah yang memikat itu.

"Putri saya begitu cantik. Apakah anda tidak tertarik dengan putri saya?" katanya blak-blakan.

"Tuan..." Tegur Jeff yang tak di indahkan oleh Jonh.

"Cobalah anda lihat tubuh putri saya, tubuh nya begitu indah. Saya yakin putri saya dapat memuaskan anda tidak kalah dengan istri anda yang sudah meninggal itu" ujar jonh dengan santainya.

Saddam mengepalkan tangannya emosi, rahangnya mengeras, aura pekat kini semakin terasa menyadarkan Jeff untuk cepat-cepat mengusir Jonh.

"Tuan, lebih baik anda pergi"

"Bawahan seperti mu lebih baik diam saja!" seru Jonh yang begitu kesal dengan Jeff yang selalu menyuruhnya pergi. Ia belum menyadari ekspresi orang di depannya.

Jeff meringis pelan. Ucapan Jonh tidak membuatnya sakit hati namun wajah suram Saddam lah yang membuat nya takut.

"Nona Tanisa tolong bawalah ayah anda pergi. Saya masih cukup sabar menyuruh anda dan ayah anda pergi" namun respon Tanisa tak sesuai dengan harapan Jeff. Perempuan itu malah asik terpaku dengan wajah rupawan Saddam meski kini ekspresi nya tak mengenakkan.

Itu tidak masalah bagi Tanisa, dari awal ekspresi Saddam sudah seperti itu. Jadi ia hanya menahan rasa takut nya dengan menatap kagum wajah rupawan Saddam.

Jeff menghela nafasnya. Perlahan ia menjauh, kemudian netra nya melirik salah satu meja dan memberi kode melalui tangannya.

Setelah di rasa sudah di respon, Jeff kembali ke tempatnya.

Shrek

Bark

Secara tiba-tiba, tubuh Tanisa sudah melayang jauh menabrak meja-meja yang tertata rapi. Tubuhnya tergeletak tak berdaya di atas lantai, darah segar berceceran dimana-mana. Perempuan itu masih sadar dan terisak pelan seraya memanggil ayah nya.

Atensi semua orang langsung teralih.

"Tuan Saddam apa yang anda lakukan kepada putri saya?!" Teriak Jonh membuat semua mata langsung menatap mereka penuh minat.

became a father to tripletsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang