02

76 2 0
                                    

Radit kini duduk dengan teman teman nya, raka melihat wajah radit yang sangat asam setelah kejadian tadi berbeda dengan arhan dan juga langit mereka tengah sibuk dengan memakan kue coklat yang tadi mereka beli

"Udah lah dit, gausah di pikirin" ucap raka lalu memakan kue rasa keju

"Gue ga mikirin tapi mood gue jadi males anjing gara gara tu orang"

"Yaudah dari pada lo mikirin hal yang kaya gitu mending lo mikirin sekolah yang mau lo masukin"

"Udah, gue udah milih sekolah nya"

"Lo mau sekolah dimana? Biar kita bertiga ikut ya ga han?" Ucap langit dan hanya mendapatkan anggukan dari arhan yang masih sibuk dengan kue nya

"Sman harapanindah"

"Nah fiks kita juga ikut"

Radit berdecak kesal lalu meminum kopi nya dan melihat ke arah kaca yang menghadap ke arah taman bunga yang indah namun mata radit tertuju pada laki laki yang tadi menebraknya, radit terus memandanginya laki laki itu karena jujur saja laki laki itu sangat indah begitu juga senyum nya yang sangat hangat tak lama handphone yang berada di sakunya bergetar membuat lamunannya menjadi buyar

"Siapa lagi anjing ni" umpat radit

Radit membuka handphone nya dan ternyata itu telpon dari raden sang ayah pasti sudah menyruhnya untuk pulang karena kebetulan hari sudah berjalan menuju sore.

"Eh bokap gue nelpon, pulang yo ini udah gue bayar tadi" ucap radit

Ketiga teman nya itu menganggukan kepalanya setuju karena mereka juga sudah merasa lelah dan kekenyangan, mereka kini sudah berada di motor masing masing dan menjalankan motornya ke arah jalan pulang masing masing, arhan raka dan juga langit di arah yang sama sedangkan radit berbeda arah dengan mereka bertiga.

Sesampainya radit di rumah ia melihat sang ayah yang berada di taman belakang dengan seorang pria yang tidak begitu tua, radit hendak menghiraukan itu namun dia kembali di panggil oleh raden.

"Ck ayo lah gue mau tidur" gumam nya

Radit pun pergi menghampiri raden di taman belakang "kenapa lagi pa?"

"Ni kenalin kepala sekolah sman yang kamu mau"

Radit menganggukan kepalanya dengan mata sayu akibat ia sangat ngantuk saat itu "iya terus kenapa?"

"Gapapa"

"Ga jelas banget, udah tau ngantuk juga"

Radit langsung pergi meninggalkan sang ayah yang sedang mengobrol dengan kepala sekolah yang radit mau, setelah ia menemukan kasurnya radit pun langsung merebahkan dirinya dan memejamkan mata, namun radit melihat bayangan sosok laki laki yang tadi menabrak nya, reflek radit pun bangun dan duduk di atas kasur

"Ngapain gue ngebayangin dia si? Aneh banget dah, gue mau tidur bukan mau ngebayangin cowo tolol kaya begitu" ucap radit pada dirinya sendiri

.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.

.
.
.

Beberapa bulan setelah lulus smp...

Hari telah berganti menjadi pagi dan pagi ini radit menjalan masa perkenalan lingkungan sekolah yang ke dua

Dengan wajah yang masih ngantuk dirinya duduk di bersampingan dengan ke tiga teman nya, radit yang memakai nametag berbentuk apel begitu juga teman teman nya

Never Let Me Go [pondphuwin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang