Radit duduk dengan tenang tanpa ada gangguan dari orang lain, radit melihat sekeliling dan menemukan dean yang duduk dengan seorang pria yang bahkan radit tidak kenali sebenarnya tidak apa apa si namun ada yang aneh dengan perasaan nya
'Dean lagi sama siapa itu' batin radit
Radit terus memperhatikan dean dan laki laki itu bahkan dean tampak sangat senang saat berbincang dengan laki laki itu di bandingkan dengan nya dan teman teman nya, teman teman nya pun sadar karena radit terus terusan melihat ke arah lain sembari mengerutkan keningnya
Raka pun melihat ke arah yang dilihat terus menerus oleh radit, raka menemukan dean dengan seorang pria dan dean terlihat seperti orang yang sangat senang
"Heh, biasa aja liatin nya, kenapa lo ga suka kak dean deket orang lain?" ucap raka
Radit melirik ke arah raka "Apaan si lo, dari pada lo ngoceh ga jelas mending lo pesenin gue makanan, kalian mau pada makan kaga?"
"Ya mau lah, yakali kaga makan yang ada mati kita" ucap langit
"Yaudah pesen, gue pengen nasi goreng sama es teh manis"
"Oke"
Arhan, raka dan juga langit berdiri dari duduknya dan menuju ke warung yang berada disana, radit tidak bisa berhenti memperhatikan dean yang masih berbincang dengan laki laki itu, tak lama radit melihat rara yang jalan melewati dirinya
"Eh ra" panggil radit
Rara yang mendengar namanya di panggil pun menoleh ke belakang dan mencari cari orang yang memanggilnya, mata nya menemukan radit yang menyuruhnya untuk duduk di samping nya
"Apaan?" tanya rara
"Lo temen nya dean kan?"
"Iya terus?"
"Lo liat itu?" ucap radit sembari menunjuk ke arah meja dean
"Ohh itu, kenapa emang? Lo cemburu?"
"Engga, gue pengen tau aja"
"Halah keliatan dari cara lo perhatiin mereka"
Radit memutar mata malas "Mau ngasih tau apa kaga?"
"Haha yaudah yaudah iya, itu dean sama si sadipta"
Radit menatap wajah rara dan mengangkat satu halis nya
"Sadipta?"
Rara menganggukan kepalanya lalu menoleh lagi ke arah meja dean dan sadipta
"Dia anak kelas MIPA 3 seangkatan sama dean"
"Kok mereka deket?"
Rara yang mendengar pertanyaan itu menggelengkan kepalanya karena dia sendiri pun tidak mengetahui apa yang terjadi pada dean dan sadipta karena dean sendiri pun tidak terlalu dekat dengan rara
"RAA BURUU WOYY" teriak lia
Rara yang mendengar itu pun langsung berdiri dan menepuk pelan bahu radit "Gue duluan dah ya udah di panggil lia, kalau cemburu jangan terlalu mencolok ya keliatan soalnya"
Radit pun berdecak kesal karena perkataan rara, ia pun berusaha bodo amat dan berusaha untuk tidak melihat ke arah dean dengan memainkan handphone nya, tak lama teman nya datang dengan makanan di tangan nya
"Lo kenapa si dari tadi diem mulu" ucap arhan sembari memberikan satu piring nasi goreng dan satu gelas es teh
"Bukan urusan lo"
"Yeuh si anjing, gue mah peduli"
Radit menaruh handphone nya di meja dan memakan makanan yang tadi yang ia beli.
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Let Me Go [pondphuwin]
Teen FictionHappy reading semuaa, sedikit kisah nyata dan ada bumbu bumbu fiksi juga yaaa