"Lo kenapa ikut kaget?" ucap radit
Dean yang mendengar itu berusaha untuk mencari alasan agar tidak curiga kalau ia tadi sempat membicarakan radit
"A-ah i-itu, siapa yang kaget coba liat orang yang kaya baik baik aja tiba tiba putus" Ucap dean lalu ia tersenyum
Tanpa berpikir hal aneh radit pun ikut duduk di bangku yang berada di sana bersampingan dengan arhan, namun arhan yang kini berdiri dari duduknya
"Lah lo mau kemana anjing? Gue baru duduk ini" bingung radit
"Gue lupa kalau mau pulang"
Setelah mengatakan itu arhan berjalan meninggalkan teman teman nya, langit yang melihat kepergian arhan pun ikut berdiri dan hendak akan menyusul
"Gue duluan ya" ucap nya
"ARHANNNN TUNGGU GUE IKUT WOYY"
Langit langsung berlari mengejar arhan yang berjalan lurus menuju parkiran, hanya ada dean dan radit saja disana suasana kini sangat sepi tidak ada sepatah kata pun dari mereka berdua
"Gue mau pulang juga kalau gitu" ucap dean
Radit yang melihat dean berdiri pun ikut berdiri dan memasukan handphone nya kedalam saku celana abu abu nya
"Udah mau sore, mau gue anter?"
"Hah? Gausah lah nanti minta bunda gue aja yang jemput"
"Yaudah kalau gitu, gue juga mau pulang udah di cariin bokap"
Dean hanya menganggukkan kepalanya dan radit pun berjalan melewati dean yang masing terdiam disana memperhatikan nya berjalan
"Jantung gue kenapa berdebar mulu ya setiap ada radit?" gumam nya
"Sekarang lo hobi ngomong sendiri kah?"
Dean yang mendengar itu langsung kaget dan melihat itu ada rara yang berada di samping nya
"Kalem kalem, kenapa lo belum pulang?" ucap nya
"Lagi nunggu bunda jemput, lo sendiri kenapa belum pulang?"
"Oh ini belum selesai jadi gue belum bisa pulang"
Rara pun kini mulai berjinjit dan mendekat mulutnya kepada telinga dean guna untuk membisikkan sesuatu
"Lo suka sama radit kah?"
Dean yang mendengar itu hanya mengerjapkan mata nya dan menatap wajah rara yang seperti menunggu jawaban dari nya, namun apakah benar dirinya suka pada radit? Tapi radit laki laki dan dia juga
"Mana ada, ngaco lo, gue cowo dan gue juga masih lurus"
"Bukan nya lo pernah pacaran juga sama cowo ya?"
Mendengar itu dean pun tersentak lalu menatap wajah tanpa dosa rara, memang dean pernah berpacaran dengan laki laki namun hubungan nya selesai karena mantan nya menyelingkuhi dean
"Ya itu kan masa lalu anjir" ucap nya sembari tertawa kecil
"Yeuh sama aja kali"
Karena dean malas melanjutkan topiknya ia pun berpura pura seperti orang yang sedang mengangkat telpon
"Oh ra gue duluan ya bunda gue ada di depan, duluan hehe"
Dean pun tersenyum kepada rara sebelum berlari untuk pergi keluar dan menghindari pertanyaan atau topik dari rara.
Setelah berada di parkiran, mata dean kini tertuju pada tubuh laki laki yang menggunakan hoodie berwarna hitam dan bergambar kan tengkorak di depan dan menggendong tas gitar yang tengah asik duduk di motor miliknya sembari menggoyangkan kepala nya karena ia sedang memekai earphone
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Let Me Go [pondphuwin]
Teen FictionHappy reading semuaa, sedikit kisah nyata dan ada bumbu bumbu fiksi juga yaaa