Singkat cerita kini radit sudah sampai di cafe bunga indah, cafe ini sering radit kunjungi di kala sedang stres atau bahkan hanya sekedar gabut semata dengan teman teman nya
Tak lupa sebelum radit turun, dia merapihkan rambutnya nya di lewat kaca spion mobilnya, sekiranya sudah rapih dan tampan radit pun turun dari mobilnya dan tidak lupa untuk mengunci nya agar tidak di gondol maling
"Lama nunggu?" tanya radit
"Nanya lagi si anjing" ketus raka
"Lama lo ngent*d, kita disini udah kaya ikan asin tau" lanjut langit
Kebetulan parkir itu terbuka dan teman teman nya radit menunggu di luar dan enggan untuk ke dalam kerena pelayan disana sering menawarkan nemu dan takut bahwasanya radit tidak datang
"Yaudah ayo dah ke dalem, lagian kenapa ga ke dalem kalau pesen mah pesen aja"
Kini mereka perjalan untuk masuk kedalam cafe itu dan mencari tempat duduk yang kosong untuk di tempati, setelah menemukan tempat untuk di tempati, radit pun memanggil satu pelayanan untuk menunjukkan menu nya
Pelayanan itu pun menghampiri meja mereka dan menu itu di ambil oleh radit "Lo pada mau pesen apaan?"
"Gue ice americano satu" ucap raka
"Gue ice latte satu"
"Gue juga ice latte"
"Dessert nya gamau atau makan gitu?"
"Emang boleh?" ragu arhan
"Ya pesen aja tai, pake ragu segala lo"
"Gue mau nasi goreng ayam suwir nya 1, dessert nya kue coklat" ucap langit dengan semangat
"Gue cheese cake aja dah" lanjut arhan
"Lo ka mau apaan?"
"Gue mau nasi goreng juga sama"
"Oke"
Radit pun memberikan menu itu pada pelayanan "ice latte nya 3, ice americano 1, nasi goreng nya 2, cheese cake nya mau berapa mas?"
"2 aja mba"
"Oke cheese cake nya 2 sama kue coklat nya satu ya, ada yang mau di tambahin?"
"Udah segitu aja mba"
"Baik kalau gitu saya permisi dulu"
Radit pun tersenyum dan menganggukkan kepalanya nya singkat, Suasa kini menjadi sepi tidak ada sepatah katapun dari mereka berempat dan hanya terdengar suara pengunjung lain
"Besok sekolah, lo pada udah siap?" tanya raka untuk memecahkan keheningan
"Gue si no ya" Ucap langit
"Gue juga"
"Kalau gue gatau kenapa siap malah siap banget"
Raka, langit dan arhan mengerutkan keningnya nya, bingung karena tidak biasa nya radit menjadi sangat bersemangat dalam hal sekolah bahkan saat ia smp, raka sering sekali telat bahkan hampir tiap hari
"Tumben?" ucap raka
Langit yang duduk bersampingan dengan radit pun mulai memegang dahi nya siapa tau kan panas terus gila, rencana tuhan gaada yang tau ya kan namun hasilnya kepala radit dingin tidak ada tanda tanda demam atau pun gila
"Lo ga di samber gledek kan dit?" ucap langit
"Ya engga, kan gue udah bilang gatau kenapa tiba tiba gue jadi semangat tapi gatau besok"
"Halah lo suka plin plan dah" Ucap arhan
Tak lama pesanan mereka pun datang, kini meja mereka penuh dengan makanan dan kini langit seperti biasa sibuk dengan makanan nya dan radit hanya sibuk memandang keluar sembari menyeruput kopi nya itu, namun radit merasa handphone nya berdeting ada pesan masuk dan radit melihat itu ternyata pesan itu adalah pesan transfer an masuk
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Let Me Go [pondphuwin]
Teen FictionHappy reading semuaa, sedikit kisah nyata dan ada bumbu bumbu fiksi juga yaaa