Singkat cerita mereka pun sudah sampai di braga bandung, mereka sampai pada sore hari syukur karena cuaca disana sangat sejuk dan tidak ada tanda tanda akan datang hujan, mereka pun sudah turun dari mobil milik radit
Setelah turun mereka pun terdiam diri dan bingung mereka kesini tujuan nya apa
"Kita ngapain ke sini?" tanya dean
Radit, raka , arhan juga langit menatap ke arah dean yang menanyakan itu lalu menggeleng kan kepalanya
"Ya kalau gatau kenapa kesini anjirr"
"Eeee... Iya juga ya" ucap raka sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal
"Gue ambil cash dulu ya bentar"
Fyi, radit masih punya kartu atm ya cuma karena dia sering menggunakan kartu itu jadi atm nya jarang diisi sama sang ayah dan baru sekarang dia diisi namun atm nya punya 2jt didalamnya
Radit pun masuk kedalam atm dan mengambil udang nya sebesar 8 juta dan menyisakan nya disana, setelah selesai ia pun keluar dari atm yang ke betulan berada di depan mobil nya
"Gue, arhan sama langit ke sana ya, lo berdua terserah dah" ucap raka
Setelah mengucapkan itu raka mengadah kan tangan nya yang mengartikan kalau dia meminta uang pada radit
"Apaan ni?" bingung radit
"Bagi duit dong pa"
Mendengar itu arhan pun tertawa "eaaa mama dan papa atau daddy and papa?"
arhan raka dan juga langit kini tertawa dengan geli, dean mendengar itu merasa malu dan sedikit senang entah ada apa dengan dirinya
"Ah udah lah, 4 jt aja ya kalian 4 jt gue sama dean disini 4jt juga" radit memberikan uang 4jt pada raka lalu raka pun pergi meninggalkan radit dan dean berdua disana
"Mau kemana?" tanya radit
"Gue pengen es krim tiba tiba"
"Mau es krim? Yaudah ayo kita cari"
Dean pun menganggukan kepalanya dan berjalan di depan yang di ikuti oleh radit di belakang dengan tangan yang berada di saku depan nya, kaos putih berlengan pendek menampilkan ototnya yang tidak terlalu besar
'kalau di liat liat radit ganteng juga yaa' batin dean
Radit yang melihat sebuat toko es krim pun menarik tangan dean pelan yang mrmbuat dean kaget karena tiba tiba radit menarik tangan nya tanpa berbicara, setelah sampai radit pun pergi ke kasir tanpa melepas pegangan tangan nya
"mba saya mau es krim rasa coklat nya satu" ucap radit kepada kasir lalu menoleh ke arah dean yang sedang memperhatikan dirinya "lo mau rasa apa?"
"R-rasa vanilla"
"Rasa vanilla nya satu"
"Baik mas"
Radit menunggu es krim nya disana kebetulan tidak ada antrian disana tapi ada banyak pengunjung yang duduk disana, radit yang sadar bahwa dirinya dari tadi memegang tangan dean lalu melepas pegangan tangan itu
"Sorry" ucap nya
"Eummp... gapapa, gue nunggu di luar ya"
Setelah mengucapkan itu dean pun keluar dari toko es krim itu dan radit hanya memperhatikan dean yang pergi menunggu di luar
"Mas ini es krim nya" ucap mba mba kasir itu
Radit pun menoleh ke arah mba mba itu dan mengambil dompet nya lalu mengambil uang merah selembar dan mengambil es krim itu sembari menunggu mba mba nya mengambil kembali
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Let Me Go [pondphuwin]
Teen FictionHappy reading semuaa, sedikit kisah nyata dan ada bumbu bumbu fiksi juga yaaa