Radit, lingga dan rendi sudah sampai di lapangan dan hormat di depan bendera, cuaca hari ini sangat terik dan bahkan membuat mereka bertiga menjadi berkeringat.
"Elo si dit ngajak jajan keluar" ucap rendi
"Ya kan gue gatau kalau pa reja itu dateng ke kelas jing" jawab radit sembari menoleh ke arah rendi yang berada di samping lingga
"Liat ni kita jadi di hukum kan"
"Ya kan gue gatau anjing kalau pa reja dateng kocak, lo dari tadi bikin emosi mulu ya anjing"
"Udah napa, berisik banget udah tau ini panas"
Radit dan rendi pun terdiam saat lingga berkata begitu pada mereka berdua, sungguh tangan dan kaki radit merasakan pegal karen terlalu lama mereka di sana tanpa di beri minum, kan kalau di beri minum enak bisa sambil nongkrong.
"Ini udah belum si cok? Gue puyeng" sahut lingga
"Seharusnya si udah ini" ucap radit sembari melihat ke jam yang melingkar di tangan nya.
Tak lama bel sekolah pun berbunyi tanda nya nya semua sudah pulang, radit yang mendengar itu pun langsung duduk lemas karena ia merasa cape dan pegang begitu juga rendi terkecuali lingga yang masih berdiri dan menghormat pada bendera.
"Udah cok, udah bel itu" sahut radit
"Belum di suruh pulang sama pa reja"
"Lo jangan terlalu taat sama pa reja, tadi kan dia bilang sampe jam pulang bapak, berarti sekarang".
.
Dean membereskan buku nya dan memasukan nya kedalam tas putih lalu menggendong tas nya untuk pergi keluar dan menunggu radit karena dia akan pulang bersama.
"Dean dean" ucap seorang wanita
Dean pun menoleh ke belakang dan itu ternyata bunga teman nya begitu juga ia adalah anggota osis sama dengan nya.
"Kenapa bung?"
"Kata nya ada rapat buat rekrutmen osis"
"Ohh iya kah? Kok gaada info ya?"
Bunga yang mendengar itu menggelengkan kepalanya nya "Udah ayoo kita kaya nya udah di tungguin itu"
Dean pun mengangguk an kepalanya lalu berjalan di samping bunga, saat di perjalanan dean tak sengaja melihat radit yang berada di lapangan sembari mengipasi dirinya menggunakan tangan, dean pun menghentikan langkahnya.
"Lo duluan aja, nanti kalau udah mulai telpon gue ya"
"Oke"
Dean pun pergi menghampiri radit yang berada di lapangan namun di sisi yang teduh dengan kedua teman teman nya disana, radit yang melihat dean menghampiri nya begitu excited.
"Sini duduk samping aku" ujar radit
Dean pun duduk di samping radit "Kamu kenapa?"
"Di hukum pa reja gara gara telat masuk"
"Kamu ini ya kebiasaan banget"
"Ya kan aku kira dia ga bakal masuk sayang"
Rendi yang mendengar kata sayang dari mulut radit sangat kaget karena dia memanggil sayang pada dean yang jelas jelas itu laki laki, rendi pun menoleh ke arah lingga yang biasa saja mendengar itu, rendi memberi kode pada lingga kalau diri nya kaget melihat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Let Me Go [pondphuwin]
Teen FictionHappy reading semuaa, sedikit kisah nyata dan ada bumbu bumbu fiksi juga yaaa