Chapter 12

1K 120 16
                                    

-The Fixer-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-The Fixer-

Malam berbalut sepi yang dingin hingga merayu hati seorang Ji Won yang diam menatap cahaya bulan yang ikut menghiasi. Nuansa misteri menyelimuti pandangnya ke langit, kosong dan hampa.

Pikirannya masih bergelayut manja pada kenangan tentang Soo Hyun, dan tentang mereka. Sejuta rindu terhempas melayang dan tak bisa disampaikannya kepada lelaki itu.

Sudah belasan hari, dan Ji Won tetap tidak baik-baik saja. Membiasakan luka kehilangan Soo Hyunpun tak mampu ia lakukan. Sekelabat cinta terus menghampiri dan entah mengapa beberapa kali Ji Won selalu menyesali menolak lamaran Soo Hyun.

Mungkin ketakutannya akan sebuah pernikahan dan mungkin anak, sangat berat berdamai dan mencoba menerima itu dilaluinya bersama Soo Hyun. Andai saja Ji Won bisa sedikit berkorban, sedikit menahan kepahitan, dan menekan ketakutannya atas semua itu. Mungkin saat ini Soo Hyun masih di sisinya. Mereka masih menjadi pasangan kekasih yang selalu berbagi cinta setiap saatnya.

Ya, Ji Won sangat mengenal Soo Hyun. Dalam satu hari biasanya pria itu bisa menghubunginya lebih dari 5 kali. Kalimat rindu dan cintanya selalu menghiasi pendengaran ataupun layar ponsel Ji Won.

Memang diwaktu tertentu sikap Soo Hyun yang demikian bisa sangat menjengkelkan dan mengganggu. Namun setelah apa yang terjadi ini, hal-hal kecil demikian yang sangat dirindukan Ji Won dari Soo Hyun.

Bahkan di malam hari seperti ini, jika Soo Hyun bisa mencuri waktu untuk bertemu. Mereka pasti sudah menonton bersama di ruang tamu yang tak terlalu besar itu. Mereka melakukan perawatan masker wajah bersama-sama. Dan kadang-kadang mereka bisa hanya tidur tak melakukan apapun.

"Soo Hyun, I miss you", desah Ji Won dengan parau. Merindukan Soo Hyun setengah mati, dan hingga saat ini masih sulit menerima berakhirnya hubungan cinta yang sudah terjalin 9 tahun itu.

Ya, perpisahan memang sering kali mengajarkan kita betapa berharganya seseorang setelah dia tiada.

Berulang kali Ji Won membuang napas, membiarkan angin dan hawa dingin pada balkon itu meredam perasaannya yang meledak-ledak. Selalu ingin ditahannya, dan Ji Won gagal. Merindukan Soo Hyun, menyesali keputusannya membuat gadis itu akhirnya menangis.

Diawali hanya tetesan air mata, kemudian berangsur dengan tangisan, dan berujung pada isakan yang berat. Menyesakkan paru-paru dan Ji Won harus menekan-nekan dada karenanya.

Soo Hyun adalah satu-satunya orang yang berharga di dalam hidupnya. Satu-satunya alasan mengapa selama ini Ji Won bisa tersenyum, bahagia dan merasa punya alasan untuk terus hidup. Hanya Soo Hyun sahabat yang Ji Won miliki. Hanya Soo Hyun yang bersama Ji Won pada segala keadaannya.

Sekarang pria itu pergi,  dan itu karena Ji Won dan trauma sialan ini. Seberapa lama lagi Ji Won harus tersiksa karena hal masa lalu dari semua ini?

Selembaran kertas di tangannya kembali membuat Ji Won tersedu-sedu. Diakhir studinya, menunggu perayaan kelulusannya. Sudah tak ada Soo Hyun bersamanya.

THE FIXERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang