-The Fixer-
Suara angin perih, melampaui batas di tepi risau malam. Meneriaki gelap yang sepi dan tanpa rumah di dalam rumah Kim Ji Won. Daun yang melambai bernyanyi teriringi gemuruh suara yang beradu. Iring-iringan teriakan kedua orangtuanya mengisi dan memantul dari setiap sudut tembok bangunan kediaman mereka.
Keramaian yang semakin sunyi bagi Ji Won yang duduk di meja makan, berusaha menghabiskan makan malamnya dengan pertengkaran ayah serta ibunya di depan matanya, lagi.
Tak seperti asing baginya, suasana demikian sangat akrab dan tak lagi membuat Ji Won merasa takut jika mereka akan saling memukul pada akhirnya. Karena itu sudah terlalu biasa, dan terlalu sering terjadi.
Sibuk bertengkar dan mengabaikan kebutuhan kesehatan mental Ji Won, tanpa henti sumpah serapah Ny.Kim memburu pendengaran Tn.Kim yang menyuarakan keputusannya akan menikah dalam waktu dekat, dan melimpahkan tanggungjawab atas Ji Won kepada Ny.Kim.
"Kita sudah pernah sepakat. Siapapun yang menikah lebih dulu, maka dia bertanggungjawab atas Ji Won", Ny.Kim terus menyerang dengan penolakan, "karena kau yang menikah, bukankah seharusnya kau yang mengurusnya?" Lanjut Ny.Kim yang berdiri di sekitar ruang makan. Tak lupa dengan gelas alkohol di tangannya.
Sementara Tn.Kim yang cenderung lebih santai memilih untuk mengisap rokok di tangannya, menahan emosinya yang sudah sangat ingin meledak sejak belasan menit lalu ketika Ny.Kim menolak untuk mengurus Ji Won.
"Aku sudah memberitahumu, dia tak bisa menerima Ji Won"
Yang Tn.Kim maksud dengan 'dia' adalah calon istrinya yang muda.
Ny.Kim terkekeh, "artinya jangan menikah, sederhana bukan?" Timpalnya
Tn.Kim menggeleng, "Ji Won akan ikut denganmu. Kau ibunya. Kau seharusnya lebih tahu soal itu", Tn.Kim tetap kekeh bahwa pernikahan berikutnya ini tak akan dibiarkannya membebani juga menyulitkannya dengan kehadiran Ji Won.
"Jika kau tidak ingin Ji Won menghancurkan pernikahan barumu, lalu kau pikir aku ingin Ji Won menghancurkan milikku?" Balas Ny.Kim dengan suara keras. Teriakan teriakan mereka yang masih berusaha diabaikan Ji Won dengan menelan nasi pada mulutnya.
Kasihan anak itu. Mengapa mereka cukup tega membuat Ji Won mendengar semua itu?
"Kau yang menyuruhku membeli rumah ini. Kau berjanji rumah ini akan menjadi tempat kalian tinggal"
Ny.Kim menggeleng, "aku mengatakan tempat Ji Won tinggal, bukan tempat kami tinggal",
"Kenapa kalian sibuk mengurus hidupku? Urus saja pernikahan baru kalian masing-masing. Aku akan mengurus diriku sendiri"
Akhirnya Ji Won muak, menginterupsi mereka dengan suara dingin dan sedang berdiri dari duduknya sambil mengangkat alat makannya menuju wastafel.
"Jika kalian tidak membutuhkan aku, kenapa kalian berpikir aku membutuhkan kalian?"