Chapter 14

1.6K 158 16
                                    

The Fixer

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

The Fixer

Dokter Kim Ji Won

Gadis muda yang penuh kesibukan menolong kesehatan orang lain itu sedang duduk manis pada kursi kebesarannya. Matanya yang jeli sedang sangat fokus melihat pada layar monitor di depannya.

Tangan kanannya sibuk menulis-nulis sesuatu di atas kertas sambil memperhatikan segalanya pada tatapan mata itu.

Dokter berusia 27 tahun itu mengabaikan bunyi dan getaran pada ponselnya yang sejak 30 menit lalu telah meronta-ronta. Dengan saja tidak menerimanya karena entah sejak kapan, Ji Won merasa dia memang perlu mengabaikan saja beberapa orang dalam hidupnya.

Setelah sekian lama diabaikannya, orang itu tidak pernah menyerah. Puluhan pesan masuk yang juga malas di baca Ji Won terus menyerang ponselnya. Sampai kemudian Ji Won muak, itu sudah sangat mengganggu pekerjaan dan konsentrasinya.

Maka Ji Won menekan ego, lalu memaksa diri untuk menerima sambungan kemudian mendengar suara seseorang dari sama.

"Dokter Ji Won?"

Ji Won sangat malas menanggapi panggilan itu, "ya", dan tetap meilih untuk menjawab. Menebak kemana arah pembicaraan ini, dan Ji Won sedang melatih diri untuk tidur dengan posisi membuka mata.

"Dia sudah pergi, Dok"

Ji Won yang pada awalnya sangat malas mendengar keluhan yang biasanya sangat tidak ia pedulikan itu sekilas berhenti dari kegiatannya membaca pada layar monitor di meja kerjanya.

Gadis itu terdiam beberapa saat, "ibumu sudah tidak ada", lanjut seseorang yang bicara padanya melalui ponsel di telinga itu.

Ji Won tidak bergeming.

"Dok?" Seseorang dengan suara pria itu terus mendesak Ji Won memberikan tanggapan. Namun Ji Won masih tenggelam dalam pikirannya.

"Dokter Kim Ji Won?" Panggilan ulang namanya dengan lengkap kali ini berhasil membawa Ji Won pada kesadaran.

"Okay", jawab Ji Won yang tidak tahu memberikan reaksi apapun lagi selain jawaban singkat itu. Dan benar saja, jawaban sialan itu jelas membuat seseorang di seberang ia bicara menghela napas dalam.

"Okay? Begitu saja?" Tukasnya tidak percaya.

"Kau ingin aku menangis?" Timpal Ji Won cepat dengan sinis, "aku akan menangis saat sudah di hadapanmu. Jika kau sangat mengharapkannya", lanjut Ji Won dengan nada kesal sekalipun ia sedang sangat mengepal keras pen yang ada di tangannya.

"Ayolah Dok, dia ibu kandungmu. Ku pikir seharusnya dengan mendengar dia meninggal, kau bisa memberikan respon lebih dari sekedar kata okay"

"Apa yang kau inginkan untuk ku katakan?" Tanya Ji Won masih dengan nada sini, "aku akan mengatakannya untukmu", lanjutnya dengan satir

THE FIXERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang