8. Aku gagal ?🌹

16 8 7
                                    

بشم الله الر حمن الر حيم

"Gadis pemilik mata teduh yang berhasil merusak tembok pertahanan gue itu lo"
- Dwi Agung Erlangga.
.
.
.

َللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ مُحَمَّدٍ
_______________________________________________

Suara riuh dari siswa/siswi sma antariksa menggema keseluruh penjuru kantin karna tidak sabar menunggu pesanan mereka yang tak kunjung selesai. Padahal bel istirahat baru semenit yang lalu berbunyi, namun kantin sudah dipenuhi dengan mereka yang sudah mengantri kestand makanan, ada pula yang mengobrol menunggu pesana datang, juga ada yang menunggu pesanan dengan membaca buku pelajaran, meja ini biasanya diisi oleh murid yang ambis dalam nilai.

"Gimana sa ? Jadi jalan sama ka agung pulang sekolah ?" Tanya tiara yang hanya dibalas deheman oleh annisa.

"Gue masih ga percaya deh, lo jalan bareng dua most wantednya sma antariksa dihari yang sama pula cuman beda waktunya" geleng maudy tak habis pikir.

"Gue juga aslinya masih ga nyangka" balas nisa.

"Tapi... gue juga takut, kalo ada murid sma antariksa tau gue jalan sama dua cowo yang berbeda dihari yang sama apalagi mereka itu most wanted disekolah ini" sambung nisa dengan nada lesu.

"Udah lah ngapain lo takut, lagian masih ada kita yang bakal bantu lo" ujar tiara menenangkan.

"Bener sasa, lo kan masih ada kita berdua yang bakal jadi garda terdepan kalo lo diapa-apain mereka" maudy menggenggam tangan annisa bermaksud menenangkan.

"Makasih ya kalian selalu ada buat gue, btw siapa tuh yang buat panggilan baru" tanya nisa.

"Kita dong" kompak tiara dan maudy sembari bertos ria.

"Kan lucu tau panggilannya jad-" belum sempat tiara menyelesaikan perkataannya suara bass milik seseorang terdengar.

"Hallo girls" ucap dua lelaki yang tak lain adalah beni dan emil.

"Duduk sini ka beni" tepuk bangku sebelah maudy agar beni duduk disebelahnya.

"Hah... perasaan masih pagi tapi udah banyak nyamuk aja" malas nisa memutar kedua bola matanya.

Baru saja nisa ingin menelungkupkan kepalanya karna malas melihat kebucinan dua sahabatnya suara bass dari beni terdengar memanggil nama seseorang yang seketika membuat nisa mematung.

"Agung, vano gabung sini" lambai beni pada dua cowo tersebut.

"Kakak kenal sama mereka ?" Tanya maudy menunjuk naren dan erlan dengan dagunya.

"Mereka berdua juga sahabat kita" balas beni yang diangguki emil.

"J-jadi kalian berempat..." gantung tiara yang langsung dibalas oleh emil.

"Iya kami berempat sahabatan dari kecil"

"Boleh gabung ?" Tanya erlan sembari melirik annisa yang posisinya masih membelakanginya.

"Duduk aja kak" setelah maudy mengizinkan mereka dua cowo itu pun duduk dengan posisi annisa ditengah-tengahnya.

"Hai tar, nanti jadikan jalannya" sapa erlan dengan senyum tipisnya.

Aku Gagal ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang