12 : Off guard.

235 43 2
                                    

“Cassandra Lee.”

Ayah dan Ibu yang tadinya sedang fokus dengan obrolan mereka soal pekerjaan sampai-sampai tidak menyadari kepulangan putra satu-satunya mereka itu sontak langsung menaruh segala atensi mereka kepada Noah.

“Bagaimana? Ada apa?” tanya Ibu.

“Cassandra Lee mengajakku untuk berpacaran.”

Ayah pun berdiri dari duduknya, ia tersenyum, tidak seperti biasanya, ia berjalan mendekat Noah dan menepuk pundaknya, “This is why you’re my son.” ucapnya.

Noah mengerti apa maksudnya, trik menipu korban dengan menjalankan hubungan dengan mereka adalah kemampuan terbaik Ayah, tapi tetap saja Noah tersinggung.

Ibu pun ikut tersenyum, ia menepuk tangannya, “Besok akan menjadi hari yang sangat menyenangkan, sayang.” 

“Aku berpikir juga begitu, aku tinggal mengalihkan perhatian Cassie-”

“Hm? Cassie?” tanya Ayah dengan nada curiga.

“Ekhem, maaf, semua orang memanggilnya begitu aku terlalu sering mendengarnya, maksudku aku bisa mengalihkan perhatiannya dengan kencan atau apalah, kita… tidak perlu menculik Cassandra Lee, kan?”

PYAR.

Gelas kaca di tangan Ibu terjatuh, pecah, dan serpihan kacanya berceceran dimana-mana.

“Noah Han? Apa maksudmu?”

“Ah, maksudku... Tidak terlalu penting untuk membawa Cassandra Lee di tanggal sepuluh Desember, bukannya lebih efektif-”

PLAK.

Ayah menampar Noah, “Apa yang membuatmu berpikir kau bisa seenaknya?”

Memangnya apa yang Noah kira akan terjadi?

“Baru-baru ini kau gemar membangkang, kenapa?” tanya Ibu.

Iya, Noah tidak pernah membangkang, tapi kenapa kini otaknya menjadi kacau?

Kenapa Noah berpikir kalau akan ada kesempatan dimana ia tidak perlu melakukan hal yang tidak ingin ia lakukan?

Kenapa Noah berpikir kalau ada pilihan lain selain menjadi anak buah pasangan kriminal?

Kenapa?

Kenapa jadi begini?

“Jangan bilang kau jatuh cinta dengan perempuan itu?”

“Hah?”

“Kau… Yah, memang sedang umurnya tapi anak dari darahku tidak akan melakukan hal bodoh seperti itu, tapi melihat betapa membangkangnya kau kini-”

“Aku, anak darah Ayah, aku selalu ingat itu.” potong Noah, menolak untuk mendengarkan omong kosong Ayahnya lebih lanjut.

“Kalau begitu berhenti mengatakan hal yang tidak masuk akal, karena perubahan status hubunganmu dengan Cassandra Lee akan dilakukan perubahan sedikit, patuhi dan kau harus melakukannya dengan baik.”

“Ya… Maaf.”

Dan terakhir, kenapa mengatakan maaf ke orang tuanya terasa lebih berat dari biasanya?

Jumat, 10 Desember.

Kehidupan sosial selalu menjadi salah satu hal yang paling penting bagi Cassie. Bukan tanpa alasan Cassie berusaha sebaik mungkin untuk memberikan impresi yang bagus ke semua orang. Ia sudah diajarkan hal ini sejak kecil, bahwa pendapat orang lain itu penting, dan disukai orang lain akan sangat membantu masa depannya.

Orang lain— maksudnya, murid-murid dengan status tinggi di sekolah— lebih spesifik, popular kids. Reputasi bagus, hidupnya akan lancar. Terlepas dari saran orang tuanya, Cassie tidak masalah dengan hal ini.

call it fate ; hanyuseo ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang