"Akan dimulai pertandingan basket dari kelas XI-11 melawan kelas XI-9!! MANA NIH SUPORTERNYA!!"
Event tahunan sekolah, classmeet, menjadi ajang perlombaan yang amat bergengsi bagi antar kelas, sebab mereka harus memperebutkan juara di setiap perlombaan yang diselenggarakan panitia, tentunya sebagai sesuatu yang bisa dibanggakan di setiap kelas, sebagai ajang siapa kelas terbaik.
/Pritt!!
Suara peluit berbunyi dan servis bola berawal dari tim XI-11, dengan lihai Joe memulai, mengoper-oper bola ke kawan timnya yang lain.
Permainan sudah berjalan sekitar 10 menit, ketika Joe akan mengoper bola ke kawannya dengan passing atas, tiba-tiba saja ia terdorong keras oleh lawan hingga terjatuh ke bawah.
Joe mendongak dengan mata yang terbuka lebar sebab kaget akan perlakuan laki-laki yang telah mendorong nya kasar.
"Maksud lo apa?""Apa sih? Gitu doang." Ucap laki-laki itu santai sembari menepis tangan Joe.
"Gabriel bangs*t!" Umpat Joe lalu mendaratkan tinjuan nya ke wajah Gabriel hingga terjatuh.
Tak lama salah satu temannya menahan Joe sembari menjauhkannya dari Gabriel.
"He! He! Santai dong bro.""See? Sekarang yang kasar siapa?"
Joe tak membalasnya lagi, ia memutuskan untuk keluar dari lapangan basket dengan napas yang sudah tersengal-sengal, tangan yang di kepal nya hingga berurat, serta wajahnya merah memendam amarahnya.
_____
"Lagian lo emosian sih, pake acara nonjok anak orang." Ucap Jeasy yang kini tengah bersantai di atas ranjang Joe sembari bermain dengan ponselnya, lalu Haga, sore ini ia tak datang tak ada kabar juga dari laki-laki itu.
Joe hanya berdecak kesal dengan pernyataan Jeasy barusan, lalu senantiasa kembali fokus dengan ponselnya.
"Lo tahu nggak Jes, gue kebawa emosi gara-gara Ayreen deket sama Gabriel, anak kelas XI-9 yang tadi dorong gue kasar."
Jeasy reflek terbangun, lalu beranjak dan mendekati Joe perlahan. "Jir? Sumpah? Lo tahu dari mana emang? Duh nggak ada Haga, biasanya dia tahu ginian."
Kini Jeasy duduk tepat di samping Joe, lalu sejenak membenahi posisi duduknya dan siap untuk menampung cerita kawannya itu.
Setelah panjang-lebar Jeasy benar-benar terkejut hingga melebarkan pandangannya, sembari menggosokkan kedua tangannya ke kepala, ia tak habis pikir dengan cerita yang di utarakan Joe.
"C*k? Sampai usap-usap rambut dia?" Umpat Jeasy terkejut dengan pernyataan Joe. Sedangkan laki-laki itu hanya diam serta mengendus kesal.
Dalam pikirannya kini masih dipenuhi oleh bayangan Ayreen yang begitu dekat dengan laki-laki yang dibenci Joe, meski kejadian itu sudah berlalu dari dua hari yang lalu, namun hatinya masih terasa ngilu ketika terlintas hal itu dipikirannya, melihat gadis yang ia sukai ternyata begitu dekat dengan laki-laki lain dibanding dengannya, ia hanya tak menyangka saja bahwa Ayreen yang di pikirannya adalah seorang gadis yang introvert dan juga tak begitu suka dekat dengan laki-laki, ternyata begitu dekat dengan Gabriel.
"Udah lah, jangan kepikiran jauh-jauh. Bisa aja mereka udah temenan dari lama kan?" Ujar Jeasy sembari menepuk-nepuk punggung laki-laki disampingnya berniat agar Joe tenang dan tak berpikir lebih jauh atau berprasangka buruk akan hal itu.
__________
Disisi lain Haga, si ketua OSIS yang awalnya tengah patah hati karena ditinggal oleh seseorang yang ia sukai, siapa sangka jika sekarang pemuda itu kini memutuskan untuk melakukan pendekatan dengan seorang gadis yang sempat terobsesi dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Attention [Bluescent] | On Going |
RomansaCerita ini cukup membosankan, iya, membosankan kalau cuma dilihat covernya tapi nggak klik baca 😋 [slow update] Q:What do you think about Si Nakal and Si Rajin want to be in a realitionship? A: Nobody knows Joe hanya menginginkannya, ia sudah la...