mulut mungil🔞

211 5 0
                                    

eve pergi menggunakan taxi yang sudah di pesan, di dalam taxi eve menangis sejadi jadinya eve mengeluarkan seluruh isi fikiran nya dengan menangis, tujuan nya saat ini adalah ke mansion ayahnya ia ingin kembali lagi seperti dulu.

di sisi lain mobil yang di kendarai oleh jooha melaju begitu cepat saat ini fikiran jooha tengah kalang kabut ia memikirkan eve dan juga Samuel.

"argh...sialan kenapa jadi gini?!!" kesal jooha seraya memukul stir mobilnya.

kini jooha berusaha untuk menelfon eve dan ia akan memberikan penjelasan atas semuanya namun naas nya seluruh panggilan di tolak oleh eve pesan yang di kirim jooha pun tidak di lihat sama sekali, hal itu membuat jooha sangat prustasi.

ketika mobil jooha tengah berhenti karena lampu merah dan ntah anugrah dari mana di samping mobil jooha ialah taxi yang di tumpangi oleh eve di bangku belakang terlihat jelas eve tengah menangis jooha yang melihatnya ingin sekali menghampiri nya namun lampu merah sudah kembali hijau pertanda seluruh kendaraan harus melaju lagi.

ntah eve sadar atau tidak tapi mobil jooha kini mengikuti taxi yang eve tumpangi, jooha Masi berusaha santai untuk mengikuti taxi eve dan tidak mencegat taxi eve, sang supir melihat kaca spion nya dan menyadari bahwa mobil mereka tengah di ikuti oleh mobil sport berwarna hitam, lantas sang supir langsung mengatakan kepada eve.

"tuan maaf sepertinya kita tengah di ikuti oleh mobil hitam di belakang, jadi saya pikir saya akan sedikit melajukan kecepatan mobilnya"

"hah?, oh baiklah" ucap eve seraya melihat ke belakang dan eve sadar ia mengenali mobil tersebut itu adalah mobil jooha taxi nya kini tengah di ikuti oleh mobil jooha.

"pak percepat saja laju mobilnya saya tidak ingin terjadi sesuatu kepada kita nantinya" ucap eve

"baik tuan"

jooha menyadari jika dirinya sudah ketahuan mengikuti taxi eve karena taxi eve semakin melajukan kecepatan mobilnya, tapi jooha tak tinggal diam kini ia juga menambah kecepatan mobil nya untuk segera menyusul taxi yang di tumpangi eve.

jooha sudah menyeimbangi kecepatan taxi tersebut namun ia belum merasa puas akhirnya dia akan menghadang taxi tersebut dengan kecepatan di atas rata rata jooha berhasil menghadang taxi tersebut dan menghentikannya.

jooha segera turun dari mobil dan menghampiri taxi tersebut mengetuk jendela mobil penumpang berharap eve akan membukanya.

tok
tok
tok

eve membuka kaca jendela mobilnya "apa mau mu lagi ha?" tanya nya, matanya kini tak bisa lagi berbohong air mata sudah mengalir sedari tadi di pipinya matanya pun mulai sembab bola matanya begitu merah pertanda ia memang tidak baik baik saja.

jooha melihat keadaan eve begitu sakit ingin rasanya jooha memeluk eve dan menangkan nya, namun apalah daya saat ini mereka tengah di ambang ambang kehancuran.

"eve ku mohon buka pintu nya aku ingin berbicara"

"apa lagi yang ini kau bicara kan? aku sudah lelah jooha"

"aku akan menjelaskan semuanya tapi kau turun dulu dari mobil ini dan berpindah lah ke mobil ku"

"tidak cukup kata kan di sini jooha, aku tidak ingin ikut dengan mu"

"eve ku mohon"

"cepat bicara jooha"

"eve kumohon keluar dulu"

"pak jalankan mobilnya" ucap eve kepada supir taxi tersebut, namun belum sempat menghidupkan mesin nya jooha dengan sengaja menembak salah satu ban mobil tersebut.

dor

"apa yang kau lakukan jooha?"

"ikut dengan ku sekarang!" bentak nya.

"tidak"

"eve Athalla" ucap jooha

"pak buka kan kunci pintu ini aku tau taxi ini kunci pintunya ada di sebelah kunci pengemudi"

"jangan dengarkan dia pak"

"cepat buka sialan!!" ucap jooha seraya menendang body mobil tersebut.

supir tersebut merasa takut dan membuka kunci pintu mobil tersebut, setelah kuncinya di buka jooha dengan segera membuka pintu tersebut dan menarik pergelangan tangan eve,sebelum pergi jooha memberikan 10 lembar uang berwarna merah kepada supir tersebut dan pergi berlalu membawa eve dari taxi tersebut menuju mobilnya.

"lepas jooha sakit"

"diam"

sampai di mobil jooha membuka pintu belakang mobil nya dan menghempaskan eve di sana, dan ntah apa yang merasukinya jooha kini mencekik leher eve dengan sangat kasar.

"uhuk uhuk lepas jooha sesak sangat sakit uhuk"

"kau mau melarikan diri dari ku hah?"

"lepas sialan!!!"

"uhuk le-paskan ak-aku"

dan dengan ganasnya jooha melumat bibir eve namun eve enggan membuka mulut nya tapi jooha tetap melumat nya dengan sangat kasar, jooha mengigit bibir bawah eve yang membuat eve mengerang kesakitan dengan cepat jooha memasukan lidahnya ke dalam mulut eve.

"eum...ahh"

"sangat enak bukan?"

"bajingan eungh...Eum..."

"mulutmu sayang" jooha mengigit lagi mulut eve sampai eve mengeluarkan darah segar dari dalam mulutnya.

"ngeh sakit"

jooha seakan tuli jadi ia tidak mendengar perkataan eve sama sekali justru ia malah semakin menggila, awalnya memang hanya lumatan di bibir saja tapi kini ia menjilat, mengigit, dan meninggalkan bekas merah di sekujur tubuh eve.

tak cukup sampai di situ saja jooha kini membuka celana nya dan tampak lah sang jooha junior yang berdiri tegak, sangat besar dan berurat.

tanpa babibu jooha memasukan penisnya ke mulut eve yang mungil lalu menggerakkan pinggulnya dengan kasar, penisnya menembus sampai ke tenggorokan eve yang membuat eve sulit untuk bernafas.

"ngh...eum...ngh...lewpwaskan (lepaskan)"

"tidak sayang aku belum puas" 

"kwau swudwah kewhilawangwan akwal (kau sudah kehilangan akal)"

lagi lagi jooha tuli tidak mendengarkan perkataan eve ia terus menggempur mulut mungil eve dengan kasar sudah sekitar 15 menit jooha terus menggempur mulut eve namun ia belum juga pelepasan jadi ia terus menggempur mulut eve sampai ia cum.

"ngh...eum...ahh..."

"aaahhh telan itu jangan kau keluarkan bahkan setetes saja" desahan jooha yang sudah sampai pada pelepasannya, jooha yang sudah pasrah pun kini mengikuti ucapan jooha ia pun langsung menelan nya.

jooha mengeluarkan penis nya dari mulut mungil eve dan menggantinya dengan mulut jooha yang langsung melumat nya dengan lembut, penampilan eve sangat berantakan sangat sangat menggoda jooha, jooha yang sudah tak tahan pun langsung berpindah ke bangku pengemudi tapi ia tak lupa untuk mengunci pintu belakang mobil nya agar eve tak bisa melarikan diri, setelah itu ia melajukan mobilku ke mottel terdekat di daerah itu.

eve yang sudah tak berdaya hanya bisa pasrah ketika jooha hendak membawanya entah kemana, tak lama kemudian jooha memarkirkan mobilnya di parkiran mottel yang akan mereka inapi, tanpa tunggu lama jooha keluar dari mobil dan menggendong eve ala koala masuk kedalam mottel tersebut.










































up up up

thank you

 FIRST MEETING(bxb) (end) tahap revisi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang