Selamat hari minggu, jangan lupa, besok senin 😀
.
.
.
"Ssst, tunggu di sana, dan lindungi dirimu sampai bantuan datang. Oke? Percaya padaku?""Humm, aku akan menunggu."
"Good."
Hening sejenak, sebelum Will berbisik,"Aku mencintaimu, Sean. Tunggu aku."
Will menutup panggilan. Wajah lembutnya berubah tajam. Dia berlari keluar dari bandara, sudah ada mobil BMW yang menunggunya. Tanpa basa-basi, pemuda itu masuk ke kursi penumpang. Seorang pria barat berambut coklat terang, dan berkacamata duduk menunggu.
Begitu Will masuk, mobil meluncur, membelah jalanan yang ramai. Pria di sebelah Will menyerahkan map hitam. Will membuka, dan membaca isinya.
"Bagaimana dengan anakku?"
"Kami berhasil mencegah mobil mereka yang berusaha membawa tuan muda pergi. Mereka sepertinya menuju wilayah pribadi Keluarga Zhu. Mereka punya lahan pribadi di pedesaan."
"Bagus, lalu, bagaimana dengan pasanganku?"
"Dia masih ditahan di rumah Keluarga Zhu. Sepertinya mereka mencoba melakukan sesuatu padanya."
"Orang-orang gila itu. Percepat mobilnya!"
Sopir yang mendengar perintah Will langsung mempercepat kendaraan. Pria di sebelah Will hanya bisa menghela napas. Keluarga Zhu mencari masalah dengan orang yang salah.
Mobil-mobil lain yang mengikuti mobil Will juga ikut mempercepat laju mereka. Hingga akhirnya iring-iringan sampai di depan rumah besar Keluarga Zhu. Penjaga gerbang melihat rombongan mendekat, bermaksud untuk menahan. Tapi mobil-mobil itu terus melaju, menabrak gerbang besi sampai roboh.
Mobil Will berhenti tepat di depan pintu rumah utama. Tanpa peduli apapun, Will keluar dari mobil, dan langsung mendorong pintu terbuka.
Suara keras daun pintu menabrak dinding mengagetkan seisi rumah. Para pelayan yang mengecek keadaan bergidik ngeri melihat aura orang yang menerobos masuk.
Mata hitamnya tajam melihat seisi rumah. Will meraih pelayan terdekat, mencengkeram erat kerah pelayan pria itu.
"Dimana Sean?"
"S-siapa yang anda maksud?"
"Oh, kalian tidak memanggilnya Sean, tapi Xiao Zhan, kan? Di mana Xiao Zhan?!"
"Sa-saya tidak tau."
"Oh, apa kau ingin aku hajar?"
Pria yang tadi ikut dengan Will mendengus lelah melihat pemandangan ini. Dia memberi isyarat pada anak buahnya untuk menangani situasi. Orang-orang berseragam bodyguard itu mengangguk, bermaksud masuk ke rumah, tapi sebuah suara menghentikan langkah mereka.
"Siapa yang berani membuat keributan di rumahku?!"
Pria tua dengan rambut beruban menuruni tangga. Ayah Wangyi melihat seorang pemuda mencengkeram kerah salah satu pelayannya, dan ada banyak pria mengerikan yang berdiri di pintunya.
"BERANINYA! Apa kau tidak kenal siapa aku?"
Will melepas cengkeramannya. Berbalik berhadapan dengan pak tua yang baru muncul. Tidak ada raut ketakutan. Keduanya beradu dominasi, membuat susana sangat tegang.
Beberapa pelayan omega tumbang, pelayan-pelayan alpha menggertakkan gigi, karena kalah dominasi. Para pelayan beta yang akhirnya harus membawa kawan-kawannya ke ruangan lain. Menghindari tegangan tinggi di ruangan ini.
"Siapa kau? Berani sekali masuk kediaman ini tanpa ijin?!"
"Kalian yang lebih dulu membuat masalah. Beraninya kalian menculik Alan dari mommynya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Starting a New Life
FanfictionSean memulai hidup baru bersama putranya setelah perceraian. Namun, mantan suaminya tiba-tiba datang, dan mengajak rujuk. Padahal pria itu sudah menikah dengan orang lain, dan Sean menemukan soulmatenya. Namun ancaman kehilangan putranya, memaksa Se...