1

348 36 6
                                    

Seungmin kembali ke tempat asalnya, yakni rumah bordil yang merupakan tempat ia dibesarkan hingga ia bertemu dengan laki-laki kaya bernama Christopher. Seungmin bukanlah salah satu lacur di tempat itu. Pemilik rumah bordil menemukan Seungmin saat masih bayi di depan teras, kala itu hujan turun sangat deras.

Seungmin begitu disayang di tempat haram itu. Wanita pemilik rumah bordil merawatnya seperti anak sendiri dan berhasil membesarkan Seungmin menjadi sosok yang nyaris sempurna di usia dewasanya. Tak pernah sekalipun ia berniat menjual Seungmin kepada siapapun karena pemuda itu sangat berharga baginya.

Ia mendukung penuh hubungan Seungmin dengan lelaki kaya raya yang Seungmin selamatkan saat aksi brutal pendemo di pabrik yang letaknya tidak jauh dari rumah bordil. Rumah ini terletak sangat jauh dipusat kota, lebih tepatnya berada diperbatasan.

Rumah ini terlihat mewah karena merupakan bekas tempat bersenang-senang tentara perang saat Amerika dan Jepang menduduki negara ini. Orang-orang kaya kerap kali keluar-masuk untuk melepas penat dengan cara bermain dengan para lacur.

Jaehee atau kerap dipanggil mama Jay, wanita pemilik rumah bordil sangat kecewa begitu tahu Seungmin tidak diterima oleh keluarga Chris. Ia sangat marah karena Chris lebih memilih menikahi wanita pilihan orang tuanya dan menjadikan Seungmin nomor 2. Ia pun meminta Seungmin agar memutus hubungan dengan Chris lalu kembali ke tempat ini.

Seungmin awalnya menolak, karena ia begitu mencintai lelaki itu dan rela menjadi kekasih gelapnya, tetapi Jay mengancam tidak akan menganggap Seungmin sebagai anak lagi jika Seungmin tidak menuruti permintaannya. Dengan berat hati akhirnya Seungmin pergi dari hidup Chris lalu membuka lembaran baru di tempat ia dibesarkan yang penuh akan kasih sayang.

"Selamat pagi." Seungmin menyapa para penghuni rumah bordil sambil membawakan nampan berisikan roti buatannya. Ia membagikan roti-roti itu pada mereka yang belum sempat mengisi perut karena baru bangun tidur akibat begadang melayani pelanggan.

Di pagi hari, mereka terlihat seperti wanita dan pemuda pada umumnya. Wajah polos tanpa make up dan pakaian santai selayaknya di rumah. Mereka tidak pernah menunjukkan wajah sedih, mereka terlihat selalu bahagia seolah tidak ada beban yang dipikul.

Tapi Seungmin yakin, mereka memiliki beban yang mereka pikul di pundak masing-masing. Mereka adalah orang-orang terbuang yang diabaikan oleh dunia luar sehingga mereka memilih jalan ini untuk mengais pundi-pundi uang demi bertahan hidup di dunia yang kejam ini.

Mereka tidak pernah mengeluh, padahal pasti sangat lelah melayani nafsu orang berbeda disetiap harinya. Mereka dianggap sebagai hama sehingga tidak satupun dari mereka bisa bergaul dengan masyarakat di luar sana. Jay memiliki beberapa pekerja yang ia tugaskan untuk berbelanja keperluan semua orang di sini. Ada juga supir yang siap melayani jika ada yang ingin pergi kesuatu tempat.

"Seungminnie, kami ada gosip baru." Seungmin tersenyum mendengar ucapan wanita berambut ikal yang ia panggil Saerom noona.

"Tapi aku tidak bisa mendengar gosip dari kalian karena harus ke rumah belakang. Aku harus membangunkan anak-anak."

Seungminpun pamit pergi. Ia menuruni tangga dengan senyuman yang tidak pernah lepas dari wajahnya. Ia pergi ke dapur sebentar untuk mengambil keranjang berisikan sarapan untuk anak-anak yang tinggal di rumah yang berdiri dibelakang rumah bordil.

Seungmin menghela nafas begitu memasuki tempat itu. Sejak kapan anak-anak ini mendirikan tenda di dalam rumah? Mereka juga tidur di dalam tenda yang berhiaskan lampu warna-warni.

"Lily bangun." Seungmin membangunkan gadis berusia 10 tahun yang masih terlena dialam mimpi sambil memeluk boneka hiu berwarna biru.

"Junhan bukankah hari ini kau ada ujian? Ayo cepat bangun." Seungmin membangunkan anak lain yang tidur dalam posisi duduk sambil memegang sebuah mainan yang biasa digunakan untuk menghibur bayi saat menangis.

MY BODYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang