Chapter 12 : Closer

297 37 21
                                    


○○○○○

Pria ini, menautkan jemari kami begitu erat, seakan-akan aku adalah sesuatu yang berharga bagi diri nya. Genggaman kita, memiliki kesan dingin dan hangat ketika perbedaan itu menyatu, dan membentuk afeksi indah walaupun lisan terdiam tanpa suara.

Gejolak mesra menguap di udara, berlari bersama langkah kaki yang seiras dan beriiringan.

Sang dominan acuh sekalipun remaja manis itu tampak tersipu malu, menilik diam-diam pada paras sempurna iblis kejam di dekat nya ini,

Tatapan polos nya terpaku, terjebak pada daya pikat lelaki tiran itu.

Dengan tingkat kepekaan yang tinggi, William wonbin menatap nya balik dengan netra nya yang merah itu. 

Pria itu entah dengan sengaja mencondongkan tubuh lebih dekat ke arah nya, hingga jarak di antara wajah mereka cukup sempit.

Sohee gelagapan layak nya pencuri yang tertangkap basah, ia mengalihkan pandangan nya ke arah lain, tiada nyali untuk sekedar menatap langsung wajah wonbin.

" sedari tadi kau terus memperhatikan wajahku? Ada apa? Kau ingin mengatakan sesuatu, cepat katakan! "

Sohee tidak merespons, manik indah nya lebih tertarik memperhatikan tautan tangan mereka. Ia bereaksi seperti itu lantaran takut mendengar nada tidak bersahabat dari ucapan wonbin.

Raja iblis yang kerap tidak suka di abaikan itu sedikit tersinggung, " jika orang lain sedang berbicara, tatap mata nya! "

Sohee terkesiap mendengar lontaran kasar itu, refleks ia mendongakkan kepala nya ke atas. Hingga tanpa sengaja hidung mungil nya membentur dagu milik wonbin.

Efek benturan itu cukup keras, refleks sohee langsung mengaduh kesakitan.

" Akh! "

Omega mungil itu nyaris mengusap hidung nya sebelum tiba-tiba tangan besar nan dingin milik wonbin membelai ujung hidung nya yang memerah.

Sohee tertegun, merasa heran bahwa raja iblis ini ternyata masih memiliki  sisa kepedulian di balik sifat nya yang kaku itu.

Di sisi lain, raut wajah wonbin sedikit berubah.

Gurat keterkejutan tergambar cukup jelas.

Degup jantung nya bergemuruh riuh walau hanya sekedar menatap netra jernih yang juga sedang menatap nya polos.

Sudah lama ia tidak merasakan perasaan unik seperti ini. Wonbin gelisah, irama jantung nya semakin ramai. Ia takut jika mendadak mati seketika. Walaupun wonbin akui, ia suka, sangat suka euforia seperti ini.

Mereka terhanyut dan saling menyelami perasaan masing-masing melalui sebuah tatapan.

Tanpa menyadari di sekitar mereka ada banyak omega dan wanita yang berlalu lalang lantas berhenti melakukan aktivitas, untuk sekedar mengamati tingkah laku mesra antara raja dan budak baru nya itu.

Tampak kesemuanya dari mereka bereaksi sinis,

"Ckk, apa yang tuan raja lakukan? Mengapa menatap omega baru itu sedikit pelik? "

" kau benar, kita yang telah berada lama di rumah bordil ini tampaknya tidak begitu menarik perhatian tuan raja. "

" jangankan mengecoh perhatiannya, menatap kita pun tampak tidak sudi. Bisa-bisa nya omega itu, apakah ia menggunakan sihir? "

" aku ingat, kak shotaro yang membawa dia kemari tadi siang. Cukup mencengangkan, apa istimewa nya dia bisa sampai mengundang nyonya emilly dan tuan raja menginjakkan kaki ke tempat seperti ini? "

ANTI HERO! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang