Chapter 14 : Love & rules

352 33 20
                                    


○○○○○○

Cakrawala kelam membentang luas, pendar rona bulan darah memudar menjadi terang. Sorotan sinar rembulan menelisik lirih bak sebagai saksi penyatuan dua entitas yang berbeda.

Warna pekat darah yang mencekam tergantikan dengan tatapan dalam yang menghangatkan relung jiwa.

Tangan kekar nya menopang dagu, sorot memuja begitu gamblang pada persona pria mungil di dekapannya.

Dengkuran halus terdengar berbisik bagai lullaby ketika mengarungi mimpi. Lengkungan garis senyum tak pernah luntur sejak tadi dari bibir sang raja iblis ini.

Ini seperti bukan karakter nya, perasaanya begitu lepas, Bahagia sekali.

Wonbin yakin, logika dan hati nya berkata bahwa ia telah jatuh cinta pada omega ini.

Sukar untuk di bantah, apalagi tanda pada tubuh sohee semakin nyata. Naga sebagai simbol kelahiran miliknya melindungi sang bunga lily.

Tanda itu juga muncul tepat di dada sebelah kiri nya. Yang awalnya pudar, kini semakin pekat bagai seni tatto yang sengaja di buat.

Di lain hari, mungkin wonbin perlu menemui nyonya emilly. Ia ingin peramal tua itu menghentikan ritual penukaran pasangan yang pernah ia perintah kan sebelumnya.

Sebagai seorang raja terkadang arogansi nya sedikit merusak hidup nya. Wonbin akui ia cukup menyesal menolak pasangan dari dewi leluhur yakni dewi bulan. Tak ada eksistensi orang lain yang pantas menjadi pasangannya, kecuali sohee.

Lembut jemari wonbin membelai tanda indah itu, namun tampak nya sang omega sedikit terganggu mendapat sentuhan pada tubuh nya.

Lenguhan kecil keluar dari bibir nya,
" ughh. "

Naluri tubuh nya bergerak sendiri mencari kehangatan, sohee beringsut mendekati wonbin, Mengusak hidungnya  pada dada kekar sang pria bagai anak kucing yang ingin bermanja-manja pada tuannya.

Iblis tampan ini tampak besar kepala, senyumnya semakin lebar.

Wonbin sungguh merasa gila, tidak dapat menahan tingkah menggemaskan omega nya.

Di kecup nya seluruh wajah sohee berkali-kali, lalu turun ke leher nya berniat menjilat bekas gigitan yang berasal dari wonbin namun berakhir memberikan kissmark baru pada bahu ramping milik sohee.

Sohee sekali lagi melenguh dalam tidur nya, walaupun berat sekali membuka kelopak mata nya.

" ughh! Berhenti! "

Sohee dalam ketidaksadaran mengelak dari sentuhan-sentuhan menggelikan barusan.

Namun wonbin menarik kesayangannya mendekat, mengurung kembali di dalam dekapannya yang hangat, dan tetap saja menghujani wajah sohee dengan ciuman-ciuman yang manis.

Wonbin menarik nafas begitu kuat, menghirup setiap jengkal tubuh sohee. Feromon alami ini sungguh memabukkan bagai zat nikotin yang membuat kecanduan.

Kali ini sohee tidak bergeming, kelelahannya jauh mendominasi daripada gangguan - gangguan kecil di sekitarnya.

Namun, sial nya begitu cepat pendar cahaya matahari tampak mengintip enggan pada sudut-sudut kamar ini.

Hiruk pikuk hewan pagi mulai berisik, itu sedikit menganggu pendengaran sohee, terutama bisikan-bisikan berat yang begitu dekat dengan telinga nya, Membuat sohee bergidik ngeri.

" sayang. "

Cup.

" bangun, sampai kapan kamu betah memejamkan mata. "

ANTI HERO! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang