~Happy reading~
💚💚💚
•
•
•Hari yang sama ditempat yang sama.
"Bandel lagi nih anak!!" Kata yaya menekan luka aisyah yang menyebabkannya meringis.
"Awhh, sakit ege!" Kesal aisyah.
"Ntar ntu ratusan yang orang didepan mau dikemanain?" Tanya syua masih dengan mengobati orang luka.
"Dibakar." Jawab raniya membuat mereka semua hanya bisa tersenyum.
"Lagian berani amat ntu manusia dateng kerumah gue, gak ada alasan masuk akal njir," Gerutu vano memakan buah apel yang diberi mamak lilis.
"Mungkin mau menculik diriku, secara diriku ini pintar bagai-ummmppp." Ucapan nella terhenti saat kania membungkamnya dengan paprika.
"Bacot, nei."
Nella memuntahkan paprika yang ternyata pedas.
"Tapi musuh kita kan banyak." Kata Tifani.
"Uhukk uhukk, ternistakan gue disini" Ucap neila meminum air agar rasa pedasnya hilang
"Gak menuntut kemungkinan kalo itu bukan musuh kita,fa." Jawab Syua
"Tapi kita masih buntu sama tujuan mereka nyerang, kak syu" Kesal Tifani.
"Tapi kita juga gak mungkin nuduh sembarang orang" Kata yaya.
"Mungkin cuman orang iseng." Final raniya lalu tidur bersandar bahu sang papa.
Mamak lilis datang dengan kue yang menggugah para cacing diperut.
"Makan dulu, dipikirin tahun depan" Kata mamak lilis menaruh kue dimeja.
Langsunglah semua menyambar kue hangat tersebut dengan berebutan, maklum aja.. Monyet kalo dikasih makan, G.
"Tahun depan udah waktunya kita pensiun mak" Balas vano seraya memakan kue nya.
"Pensiun sendiri sono, gue masih waras mengorbankan uang 100 juta dollar" Sinis neila
"Sekarang aja gapapa, van" Kata raniya membuat vano panik.
"Kagak elah, canda boss" Ucap vano dengan senyuman canggungnya.
Mereka semua kembali ke kamar masing-masing, yang sudah disiapkan mamak lilis.
☆☆☆
Keesokan paginya yang amat tidak cerah, cahaya matahari tertutup gumpalan awan mendung di pagi itu, dan sialnya ini adalah hari rabu, yang tak mau mereka harus berangkat sekolah.
Untungnya mereka semua membawa seragam sekolah dan kendaraan untuk berangkat ke sekolah. Dengan sarapan yang sudah disiapkan, ayam kecap dan berbagai macam jus.
"Udah siap? Sarapan dulu gih" Ajak mamak lilis terhadap segerombolan orang-orang yang menumpang dirumahnya itu, untung meja makannya besar.
"Papa kamu sudah pulang kemarin malam, kan" Ujar mamak lilis ke kania.
"Lah bapak yang ini gak ikut, mak?" Tanya neila menunjuk davin yang dengan anteng duduk di kursi kebanggaan nya.
"Diem, bapak tendang dari KK kalo masih ngoceh" Kata davin yang membuat neila kicep.
"Kak" Panggil aisyah ke raniya.
"Emm?"
"Masalah uang yang ditemuin friska udah kak pinka sama friska selidiki, dan ternyata yang itu-"
KAMU SEDANG MEMBACA
RANEL FAM
RandomHanya sebuah cerita dari sebuah keluarga, Tidak untuk menyinggung orang lain, namun jika ada kesamaan nama, tapi gak mungkin, mohon dimaklumi. BOOK SPESIAL ALIEN JANGAN PLAGIAT, BAHKAN BIKIN CERITA KAYAK GINI!! MURNI CERITA DARI AUTHOR!! JANGAN SIDE...