Aku mungkin terlahir sebagai anak yang kurang beruntung di muka bumi ini. Aku terlahir sebagai anak yang merenggut nyawa ibuku, untung saja ayahku sangat mencintaiku. Sampai aku dewasa, kehidupanku berjalan hanya dari beberapa surat yang aku dapatka...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ikrar Sastra Yogiswara
20 Tahun
"Kenapa nih cewek sudah sampai di rumah saya dah?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mama Harietha Janita/Mama Janita
48 Tahun
Mama Sastra dan Timmy yang tidak terlihat seperti mamanya
***
Lelaki itu sedang mendorong troli menyusuri lorong demi lorong tempat itu, dia sedang dalam area perbelanjaan tapi sepertinya jiwanya tidak berada di tempat ini, "Ikrar Sastra Yogiswara!" Dia tersadar setelah suara lembut nan tegas memanggil lengkap namanya.
Sastra berbalik dan menemukan beberapa barang belanjaan mereka tercecer, "Maaf ma, maaf!" Dia buru-buru mengembalikan barang-barang itu ke troli sebelum jadi santapan mamanya.
"Kamu lagi mikirin apa sih sampai nggak fokus kayak begitu?" Walau tetap saja dia akan mendapatkan amukan dari mamanya.
Ditanya begitu, Sastra tiba-tiba tidak jadi fokus lagi, "Heh! Malah diam, kesambet yah lama-lama!" Pundaknya ditepuk oleh mamanya.
"Nggak kok ma, moodnya lagi nggak bagus aja," jujur Sastra.
Kening mamanya berkerut walau tetap saja tidak kelihatan karena mamanya tidak seperti wanita umur 40-an malah kalau disejajarkan dengan gadis 25-an masih terlihat sepantaran, "Ada masalah di kampus kamu yang baru?" tebak mamanya.
"Nggak ada kok ma, semuanya baik-baik aja, akunya aja kan mama tahu sendiri moodnya gimana." Mereka kembali lanjut mendorong troli itu.
"Iya sih tapi sayang kamu harus betah-betah soalnya itu adalah kampus terbaik yang mama tahu," saran mamanya.
"Iya ma, aku juga sudah besar, nggak mungkin aku bikin onar lagi." Mamanya mengelus kepala anak laki-lakinya itu dengan sayang.
"Ma, aku beli ini yah!" Seorang gadis mengagetkan mereka dengan menghalang jalan mereka berdua.
Wanita itu mengambil barang dari tangan anak gadisnya, "Ini apalagi sih Widayanti Timmy Uli ... sebentar kamu nggak suka malah mubazir lagi, kalau nggak enak dibuang-buang lagi."
"Nggak kok ma, aku mau rasa soalnya lagi viral," kekeuh anak gadisnya itu.
"Apa-apa viral, apa-apa viral, lama-lama kamu aku viralin juga sebagai anak beban keluarga!" ucap Sastra kemudian berjalan pergi.
"Ihh kakak! Ma, masak Timmy dibilangin gitu sama kak Sastra," rengek Timmy ke mamanya.
"Udah, udah ah, bikin malu deh dilihatin satu supermarket, udah kalau memang kamu mau harus dihabisin yah!" Timmy mengulas senyum karena mendapat acc dari mamanya.
Sastra berhenti untuk menunggu dua wanita cantiknya itu, "Udah selesai kan, ma? Udah mau ke kasir, nggak?" tanya Sastra.
Mamanya menatap kembali ke belanjaan mereka, "Ya ampun lupa gula, udah kalian antri aja mama mau ambil gula dulu sebentar." Dua kakak beradik itu mengangguk.
Tak lama mamanya kembali setelah mengambil gula tapi karena tergesa-gesa, mamanya menabrak seseorang, "Maaf, maafkan saya." Mama Sastra menunduk-nunduk minta maaf.
Lelaki yang ditabrak mengambil barang miliknya yang terhambur di lantai, "Nggak masalah mbak, nggak masalah." Kemudian berdiri untuk memperhatikan siapa yang menabraknya.
"Harietha Janita, ini kamu?" ujar lelaki itu.
"Jaya?" Mama Sastra tidak kalah kagetnya ketika melihat lelaki itu.
Lelaki itu mengulurkan tangan, "Akhirnya kita bertemu." Janita juga sama, mengulurkan tangan dan tersenyum.
"Kakak ke sana dulu, kayaknya itu mama ketemu sama seseorang deh." Sastra yang penasaran melihat dari jauh akhirnya memutuskan untuk mendekati mamanya.
***
Dan di sinilah Nuria, berdiri di depan sebuah rumah bertuliskan 'Sawerigading nomor 5', "Ma, apa aku sudah siap untuk bertemu dengan dia?" bisik Nuria sendiri.
Tidak ada jawaban tentu saja, hanya ada angin yang berhembus menerbangkan rambut ikal Nuria, "Aku belum bisa ma, maafkan aku." Nuria akhirnya beranjak pergi.
"Kamu kenapa bisa ada di sini?" Langkah Nuria terhenti, dia benar-benar tidak menyangka bisa bertemu dengan lelaki itu di sini.
New Cast:
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
