BAB 3

26 1 1
                                    

Abshari Nuria Rahmatiani

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Abshari Nuria Rahmatiani

20 Tahun

Senior pengen galak malah gemesin



Ikrar Sastra Yogiswara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ikrar Sastra Yogiswara

20 Tahun

Sebenarnya seangkatan sama Nuria eh malah jadi MABA Savage



***

Seorang laki-laki memakai jas berwarna hitam berjalan memasuki sebuah pemakaman di daerah situ. Dia mulai menyusuri satu persatu sebuah pemakaman sampai dia menemukan satu pemakaman yang bertuliskan 'Aleecia Rezkia Desiree'. Dia menaruh buket bunga edelweiss kesukaan sang empunya pemilik kuburan, istrinya.

"Sayang, aku hari ini datang untuk ngucapin happy anniversary pernikahan kita. Nggak kerasa sudah 19 tahun kamu ninggalin aku hanya berdua dengan Nuria. Apa kau tidak merindukan kami berdua? Hari ini juga tepat hari kelahiran anak kita, dia tumbuh menjadi gadis yang periang dan sangat cantik sepertimu. Dia bukan lagi gadis kecil yang musti aku temanin dan kejar ke mana-mana. Dia tumbuh menjadi gadis cantik yang pintar seperti dirimu, sabar seperti diriku, tukang ngambek sepertimu dan tukang telat seperti aku." Air mata lelaki itu mengalir.

Sudah terlalu lama semenjak istrinya meninggalkannya tapi dia belum berhenti merasakan kehilangan, "Dia sudah menerima hadiah darimu, aku sangat iri padanya yang tidak bisa mendapatkan surat darimu. Aku dan Nuria sangat merindukanmu walau kau harus tahu kalau rinduku lebih besar darinya, kekasihku." Jaya menaburkan bunga di makam istrinya.

Tak lama dia berdiri menyudahi kegiatannya, "Maaf sayang, aku sudah harus balik ke kantor, ada banyak kerjaan yang harus aku selesaikan. Aku mencintaimu seperti biasa dan aku merindukanmu seperti biasa, lain kali aku akan membawa Nuria ke sini." Jaya tersenyum kemudian meninggalkan pemakaman itu.

***

Nuria memakirkan mobilnya di pekarangan parkir kampusnya, "Nuria!" Seorang gadis berteriak memanggilnya saat Nuria turun dari mobilnya.

"Selamat pagi sepupuku sayang." Nuria mengambil tas dan almamaternya kemudian berjalan bersama sepupunya, Jaira, untuk membicarakan tentang kegiatan hari ini.

Tak lama mereka sudah sampai di ruangan tempat nantinya berlangsung ospek mereka, "Tony Matthew, gimana peserta udah pada datang belum?" Nuria mendatangi seorang laki-laki dengan tinggi dan badan yang perfect.

Laki-laki itu mengulas senyum ke gadis yang menemuinya ini, "Belum Ya, paling sejam lagi baru kumpul. Panitia yang lain udah siap aja di gerbang kalau-kalau ada peserta yang telat langsung aja di hukum." Sepertinya sahabat Nuria yang satu ini adalah ketua pelaksana ospek hari itu, terlihat dari name tagnya. Akhirnya Nuria dan Jaira memilih untuk menunggu peserta dan panitia ospek lain di tempat itu.

"Woi, ayo cepetan masuk, pematerinya sudah datang itu, kenapa lelet banget sih?" Terdengar suara teriakan dari beberapa panitia yang mengurus mahasiswa baru. Anak-anak mahasiswa baru yang nggak mau kena omelan dari seniornya ini buru-buru masuk ke ruangan.

Sampai tiba-tiba seorang mahasiswa baru cowok menabrak Nuria saking gaduhnya pintu masuk ruangan itu, "Aduh, kalian nggak bisa hati-hati, yah?!" jengkel Nuria.

"Maaf kak." Lelaki itu benar minta maaf tapi tampangnya seperti tidak ikhlas malah lebih ke tidak peduli.

Nuria memandang sebal lelaki itu, "Kamu telat jadi harus dihukum, nama kamu siapa?!"

Lelaki itu malah memajukan papan nama yang tergantung di lehernya, "Bisa dibacakan kak di papan nama ini, nama saya Ikrar Sastra Yogiswara, panggil saja Sastra."









New Cast:

Tony Matthew

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tony Matthew

20 Tahun

Ketua Himpunan ganteng + populer

Sisi-Sisi Dewi (Mini Fiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang