Bagian 2

603 56 16
                                    

:: after marriage ::

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

:: after marriage ::

NOT FOR MINORS AREA!






























Hana dan Sunghoon, yang kini telah menikah, memilih untuk menggelar pernikahan mereka secara pribadi. Mereka hanya mengundang seorang pastor untuk menjadi saksi dalam momen sangat menyedihkan ini.

"Di hadapan Tuhan yang Maha Esa, kami, Hana dan Sunghoon, dengan penuh kesadaran dan cinta yang mendalam, berjanji untuk saling mendukung, mengasihi, dan menghormati satu sama lain sepanjang hidup kami. Kami berjanji untuk bersama-sama melalui suka dan duka, untuk saling menguatkan dalam iman dan cinta, serta untuk membangun keluarga yang diberkati oleh-Nya. Kami berkomitmen untuk selalu mengutamakan kebaikan dan kebahagiaan pasangan di atas segala hal, menjadikan cinta dan pengabdian kami sebagai landasan yang kokoh dalam pernikahan ini. Dengan hati yang tulus, kami memohon kepada Tuhan untuk memberkati ikatan suci ini dan memberi kami kekuatan untuk setia dalam janji-janji kami."

Keduanya mengucap janji secara bersamaan di hadapan Tuhan. Kini pastor tersebut menyuruh keduanya untuk saling berdekatan.

"Kedua mempelai kini kalian telah dinyatakan sah dimata Agama dan Negara. Kini kalian bisa melakukan hal yang mungkin— setiap orang menantikan momen ini. Sebuah ciuman."

Setelah mengucapkan janji suci mereka di hadapan Tuhan dan pastor, Hana merasa berat untuk melangkah lebih jauh. Pastor, dengan lembutnya, menyuruh mereka untuk saling mencium sebagai simbol persatuan mereka yang baru.

Sunghoon, dengan senyum haru di wajahnya, mendekat kepada Hana, tetapi pandangan nanar dan kebingungan di mata Hana tidak bisa disembunyikan. Baginya, momen ini terasa seperti paksaan yang tak diinginkannya. Terlepas dari pemaksaan yang ia miliki untuk Sunghoon, ia merasa terjebak dalam sebuah situasi di mana ia tidak yakin apakah hatinya benar-benar siap.

Dia ingin menangis, merasakan beban emosional yang berat karena mengetahui bahwa hidupnya telah berubah tanpa bisa mengendalikannya sepenuhnya.

Cup.

Hanya sebuah kecupan biasa.

Sunghoon menatap Hana dengan mata penuh keyakinan dan kelembutan, mencoba mengirimkan isyarat bahwa segala sesuatunya akan baik-baik saja. Senyumnya hangat dan penuh dengan harapan untuk masa depan mereka bersama.

Namun, meskipun upaya Sunghoon untuk menenangkan Hana, pandangan Hana masih terlihat ragu dan penuh kebimbangan. Di balik senyum tipisnya, tersembunyi keraguan yang mendalam dan kebingungan akan segala yang terjadi.

Bagi Hana, ini adalah langkah besar yang diambil dalam hidupnya, dan perasaan tak pasti serta ketakutan akan masa depan yang belum terungkap masih menghantui pikirannya. Meskipun semua ini tidak di sengaja proses menerima perubahan ini adalah tantangan yang nyata bagi Hana, yang perlu waktu dan pemahaman untuk menjalaninya dengan sepenuh hati.

Behind The Shadows, ft. SunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang