:: Jungwon? ::
Hana meletakan setangkai bunga mawar putih yang berada tepat di atas batu nisan tersebut. Semerbak harum mengelilingi kegelapan di pagi hari yang terselimuti dengan penyesalan. Meskipun janin tersebut belum sama sekali berwujud embrio, Hana tau betapa sakitnya hal tersebut bagi Sunghoon.
Hana sendiri merasakan bagaimana kehilangan seseorang yang berharga di dalam hidupnya. Walaupun Hana belum tahu seperti apa alur masalahnya waktu itu, namun ia melihat dari air wajah Sunghoon yang sangat begitu sedih di sampingnya.
Hana berdiri terpaku, pandangannya tak lepas dari wajah Sunghoon yang diam membisu, matanya terpaku pada batu nisan di hadapan mereka. Dalam keheningan yang berat, Hana merasakan getaran halus di dalam hatinya, seakan kenyataan menyusup perlahan, menghancurkan lapisan ketidakpercayaan yang selama ini menutupinya.
Kesadaran yang menyakitkan pun merambat, menusuk hingga ke relung jiwanya-bahwa yang kini berbaring di bawah nisan itu adalah darah dagingnya sendiri, bagian dari dirinya yang telah pergi selamanya. Sunghoon hanya bisa menatap kosong, sementara Hana tenggelam dalam kesedihan yang tak terperi, dibalut keheningan yang memekakkan.
"Hana?"
"Iya kak?"
"Kak, Sunghoon. Aku minta maaf."
"Stt, udah ya?"
Hana menggelengkan kepalanya.
Percayalah, Hana kini juga bisa merasakan apa arti dari kehilangan tersebut.
Isak tangisnya memenuhi belenggu ruang yang begitu gelap di pagi hari.
"Ayo kita pulang, sepertinya cuaca hari ini juga tidak baik. Saya juga ada pekerjaan yang harus dikerjakan saat ini."
"Tapi aku mau disini kak."
"Hana... kamu sedang masa pemulihan, dokter juga bilang jika kamu harus perbanyak istirahat."
"Udah ya?"
Sunghoon menangkup kedua pipi Hana, dikecupnya seluruh inci wajah cantik istrinya, memeluknya dengan hangat serta mengusap punggung kecil Hana.
"Saya janji, besok saya akan bawa kamu ke rumah aegi lagi."
"Janji ya?"
"Hm, saya janji."
Sunghoon dan Hana melangkah pulang bersama, tangan mereka saling menggenggam erat, seolah berusaha untuk saling memberikan kekuatan di tengah keheningan pagi. Meski mereka berjalan berdampingan, pikiran Hana melayang jauh, terseret oleh bayang-bayang peristiwa yang baru saja menimpa mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Shadows, ft. Sunghoon
Fanfiction[On Going, romance] Yoon Hana tidak pernah berfikir bahwa apa yang di lakukan oleh ayahnya adalah demi kebaikannya sendiri. warning! harsh word kinda 18+ ©stravvbvrriez 2024