Bagian 8

196 23 4
                                    

:: have baby again? ::
*not for minnors area! (Ambigu)





























"Eungh! awsh!"

"Good morning."

Di sebuah pagi yang masih diselimuti kegelapan, suara rintik hujan jatuh perlahan di luar jendela, membasahi bumi yang seakan terlelap dalam ketenangan malam yang belum berakhir.

Di dalam kamar yang hening, Hana terbangun, merasakan kehangatan yang begitu dekat, bukan hanya dari selimut yang menyelimutinya, tetapi dari sentuhan lembut tangan kekar Sunghoon yang mengusap pipinya. Tatapan lembut lelaki itu membungkusnya dalam kehangatan yang tak tergambarkan.

Memori tentang malam yang mereka lalui pun terlintas, malam di mana dua jiwa menyatu dalam keintiman yang murni, dalam pelukan tanpa sehelai benang yang memisahkan. Kulit mereka bersentuhan, seakan menyatu dalam keheningan yang berbicara lebih dari kata-kata.

Sunghoon tersenyum, senyuman yang manis dan tulus, sebuah senyuman yang memancarkan cinta tanpa batas. Hana membalasnya, dengan senyuman yang tak kalah lembut, memperlihatkan perasaan hangat yang membanjiri hatinya.

Dalam hening itu, Sunghoon terdiam sejenak, masih terpesona oleh keindahan wajah Hana yang mungil, sebelum akhirnya ia mendekatkan wajahnya dan memberikan sebuah kecupan lembut di bibir ranum milik Hana, sebuah kecupan yang menyegel pagi itu dengan kehangatan yang abadi.

"Maaf, saya terlalu kasar ya tadi malam?"

Hana menggeleng, ia memilih untuk menenggelamkan wajahnya di dada bidang Sunghoon, sungguh ia lelah akibat apa yang mereka lakukan semalam. Yang benar saja mereka melakukannya selama lima jam.

"Sayang? Ngantuk ya?"

Hana hanya mengangguk sebagai jawaban, ia sudah tidak memiliki tenaga untuk mengucap sebuah perkataan, hingga sesaat pun mata padmarini itu hendak menutup kembali menuju alam mimpi namun hal tersebut tlah usai akibat perkataan Sunghoon secara tiba-tiba membuka mata itu kembali terbuka.

"Maaf."

"Hah? kenapa kak?"

"Maaf saya melakukannya tanpa pengaman."

"Terus?"

Sunghoon sedikit terkejut dengan jawaban yang keluar dengan ringannya dari mulut Hana.

"Biasanya juga seperti itu kan kak?"

Sunghoon terkekeh, ia menatap wajah Hana yang tampak begitu polosnya. Sembari mengusap pipi putih itu kembali, Sunghoon juga beberapa kali menjatuhkan kecupan di setiap inci wajah kecil Hana.

Behind The Shadows, ft. SunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang