Bagian 9

208 25 5
                                    

:: not me ::

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

:: not me ::

























"Hana hamil?"

Kata tersebut yang membuat Sunghoon kini seperti dilanda badai yang begitu besar di dalam
otaknya. Sunghoon tidak sedangkal itu untuk berfikir, mana mungkin embrio akan jadi secepat itu? Terlebih lagi dalam waktu satu hari, itu sangat tiak mungkin bukan? Jika saja mungkin, apakah itu bayi mutan?

"Aishh!"

Sunghoon menepis pikiran kotor tersebut, kini ia fokus hanya apa yang Hana inginkan sore ini. Sepuluh biji es krim rasa stoberi. Padahal cuaca sangat dingin, akan tetapi tidak dengan Hana yang tak mengenal dingin sama sekali.

Sunghoon melangkah cepat saat tiba di supermarket, langkahnya tak tergoyahkan menuju tujuan yang sudah jelas terpatri di benaknya: es krim, sepuluh biji seperti yang diminta oleh Hana.

Namun, fokusnya mendadak buyar ketika sebuah sentuhan halus tapi terasa disengaja menyentuh bahunya. Telapak tangan itu milik Jungwon, sosok yang selalu memancing ketegangan dalam dada Sunghoon. Tatapan Sunghoon seketika berubah dingin, penuh peringatan, seakan api dan es bertemu.

Keduanya tak pernah akur, ibarat dua kutub yang tak bisa dipersatukan. Sunghoon merasa jantungnya berdegup cepat, bukan karena takut, tapi lebih karena waspada. Ia khawatir Jungwon akan kembali berusaha merusak keharmonisan rumah tangganya, sesuatu yang Sunghoon tak akan biarkan terjadi tanpa perlawanan.

"Gimana? Benih yang gue tanam di rahim Hana mulai jadi embrio? Bukankah begitu Sunghoon Park?"

"Apa maksudmu?"

"Astaga, seorang Park sunghoon tidak mengerti? Sedangkal itu kah otakmu direktur Park?!"

"Saya gak butuh ocehan dari kamu, cepat katakan apa maumu dan tidak perlu basa-basi di sini."

"Permintaan gue masih sama, yang perlu gue jelasin sama lo itu cuman, gak lama kemudian Hana bakalan hamil. Dan itu terbukti anak gue."

"Atas dasar apa kau mengatakan hal seperti itu?"

"Heh, asal lo tau ya, embrio itu terbentuk antara enam sampai tuju hari setelah pembuahan."

Sunghoon terdiam, tubuhnya seolah membeku di tempat, mendengar ucapan Jungwon yang menusuk tajam. Jungwon, dengan ketenangan seorang mahasiswa kedokteran yang sudah paham betul tentang apa yang ia bicarakan, membuat Sunghoon tak berani mengelak.

Ia tahu tidak ada gunanya berdebat dengan seseorang yang jelas-jelas lebih mengerti. Maka, Sunghoon memilih untuk mengabaikan pernyataan itu, membiarkan kata-kata Jungwon menggantung di udara tanpa jawaban.

Behind The Shadows, ft. SunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang