:: fatal ::
Kalau memang semua berfikir bagaimana perasaan Sunghoon sekarang? Tentu saja Sunghoon kecewa. Bahkan dengan sepenuh
hati, Sunghoon pun bisa percaya atas perkataan Hana yang diucapkan di waktu pertama
kalinya mereka menikah, tepatnya dua bulan yang lalu.Sunghoon menggelegak dalam kemarahan yang membara, dadanya naik turun seiring gelombang emosinya yang berkecamuk. Baginya, segala kejadian ini berpangkal pada kelalaian Jungwon, seolah-olah mantan kekasih istrinya itu dengan sengaja membuka pintu bencana yang mengancam keharmonisan rumah tangganya.
Namun Sunghoon merasa dikhianati oleh tindakan Hana yang bertindak gegabah dan mengabaikan batas-batas kesopanan, memperlakukannya seakan-akan hak miliknya sendiri. Bagi Sunghoon, penghinaan ini tak dapat ditoleransi, menyaksikan istrinya diperlakukan dengan kekerasan oleh seseorang yang pernah menjadi bagian dari masa lalunya.
Siapa yang sudi melihat belahan jiwanya disentuh dan dinodai oleh bayang-bayang lama yang seharusnya sudah terhapus dari kanvas kehidupan mereka? Marahnya Sunghoon bukan sekadar cemburu, melainkan manifestasi dari tekad untuk melindungi cinta yang telah ia bangun dengan susah payah dari ancaman masa lalu yang mengusik kedamaian hatinya.
Dimana Sunghoon sekarang?
Sunghoon menatap Hana yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit, terjebak dalam dunia yang sepi di dalam ruang ICU yang dingin. Pandangannya mengamati setiap detail dari gadis yang terkulai lemah di hadapannya, bekas kemerahan dan luka-luka yang menandai tubuh Hana menjadi saksi bisu dari penderitaan yang baru saja dialaminya.
Hatinya dipenuhi oleh rasa kecewa yang menusuk, namun di balik kekecewaannya, ada bagian dari dirinya yang enggan menyalahkan Hana sepenuhnya. Ia menyadari bahwa kesalahan ini tidak sepenuhnya milik gadis itu seorang. Dalam diam, Sunghoon berjuang melawan perasaan bersalah yang menggerogoti, mengetahui bahwa cinta dan penyesalan bisa hidup berdampingan dalam satu ruang hati yang sama.
"Kak Sunghoon?"
Hana terbangun dari lelapnya yang penuh kekosongan, matanya perlahan terbuka, dan pandangannya segera tertuju pada Sunghoon yang duduk di sampingnya dengan tatapan yang penuh kekecewaan. Sorot matanya begitu tajam, seakan menembus dinding hatinya yang rapuh.
Perasaan bersalah menyergap Hana, membuat air mata membanjiri wajahnya tanpa bisa tertahan. Tatapan Sunghoon adalah cermin dari segala penyesalan yang kini membebani jiwanya. Hana menyadari betapa kejamnya dirinya selama ini, bagaimana tindakannya telah melukai orang yang begitu ia cintai.
Ia merasa layak disebut sebagai wanita yang sangat hina, terjerat dalam pusaran kesalahan yang ia ciptakan sendiri. Penyesalan merambati hatinya, membuatnya mengerti bahwa ia telah kehilangan sesuatu yang mungkin takkan pernah kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Shadows, ft. Sunghoon
Fiksi Penggemar[On Going, romance] Yoon Hana tidak pernah berfikir bahwa apa yang di lakukan oleh ayahnya adalah demi kebaikannya sendiri. warning! harsh word kinda 18+ ©stravvbvrriez 2024