Bagian 5

289 36 2
                                    

:: Shit ::

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

:: Shit ::

NOT FOR MINORS AREA!
CW// HARSH WORD 18+



























Hana terbangun pada pagi yang masih gelap, hanya cahaya redup dari lampu luar yang menyelinap masuk ke dalam kamar tidurnya. Dia merasa hangat dan terlindungi dalam dekapan erat Sunghoon yang masih terlelap. Tatapan Hana melayang-layang pada wajah lembut Sunghoon yang damai saat tertidur.

Namun, dalam kedamaian pagi itu, kegelisahan merayapi pikirannya.Kemarin malam, di antara percakapan manis mereka, Sunghoon telah menyebutkan sesuatu yang menggetarkan hati Hana. Dia menyampaikan keyakinannya bahwa Hana mungkin saja sedang mengandung.

Sebuah pernyataan yang begitu tidak terduga, mengingat mereka belum memikirkan perencanaan keluarga secara serius. Hana merenung, tak bisa mengusir keraguan yang tiba-tiba merayap di benaknya.

Hana tidak mungkin menyangkal bahwa genggaman Sunghoon begitu kuat dan memberikan rasa aman yang luar biasa baginya. Namun, keputusan tentang kehamilan bukanlah sesuatu yang bisa diambil enteng begitu saja. Dia merasa terjebak di antara rasa yang tak pernah ia dapat sebelumnya pada Sunghoon dan rasa takut akan masa depan yang belum pasti. Hana menatap wajah Sunghoon sekali lagi, mencoba mencari jawaban di sana.

Pagi terus berlanjut, dan keheningan di antara mereka terasa seperti kabut yang menggelayuti ruangan. Hana tahu dia harus membicarakan hal ini dengan Sunghoon, tetapi dia belum siap untuk mengungkapkan kebingungannya.

"Nghh, sudah bangun?"

"Uhm! Aku selalu bangun di jam seperti ini."

"Pukul tiga pagi? Apa itu tidak terlalu pagi untuk anak muda? Bahkan saya saat jadi mahasiswa saja selalu bangun kesiangan."

Hana tersenyum tipis, ujaran Sunghoon itu tidak berlaku untuk dirinya yang menyandang sebagai remaja sekaligus seperti ibu untuk Hajoon.

"Kak Sunghoon beda kak, kalau aku bangun siang siapa yang bakalan masak buat kamu?"

Sunghoon terkekeh mendengar ujaran Hana, seketika suasana nyaman tersebut hempas begitu saja, manakala suara nada dering yang berada di nakas samping Hana itu berbunyi dengan kerasnya.

Babycat is calling 📞

Dering telepon yang terus-menerus mengganggu ketenangan paginya. Saat ia melihat layar ponselnya, nama Jungwon terpampang dengan jelas. Tanpa ragu, ia meraih ponselnya dengan tangan gemetar, tumpukan pikiran yang tidak pasti langsung menyapu kepalanya. "Kenapa Jungwon menelepon pagi-pagi begini?" pikirnya dalam hati, mencoba menemukan jawaban yang rasional.

Behind The Shadows, ft. SunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang