:: hug me ::
Pada suatu siang yang cerah dan hangat, Hana dan Sunghoon bersiap-siap untuk menjemput sang adik, Hajoon di sekolah. Mereka merasa senang karena akan menghabiskan waktu bersama setelah seharian beraktivitas. Ketika Hajoon keluar dari pintu sekolah dengan senyum ceria, mereka segera menyambutnya dengan penuh kegembiraan.
"Hai Hajoon!"
"Kamu siapa?"
"Saya..."
"Hajoon.. ini suami kakak."
"Hah? Suami? Berarti dia pamanku?"
"Ya, dia pamanmu."
"Yeay! Hajoon punya om!"
"Hajoon mau jalan-jalan?"
"Emm, mau! Sama kak Hana kan om?"
"Iya dong, nanti om belikan mainan baru Hajoon mau?"
"MAU!"
"Let's go!"
"Letchugooo!!"
Sebelum memulai petualangan mereka, mereka berencana untuk mengunjungi rumah abu, tempat yang selalu Hana dan Hajoon kunjungi untuk mengenang kenangan indah bersama ibu mereka yang sudah tiada. Di depan pasu itu, mereka berdiri dalam keheningan sejenak, mengingat momen-momen bahagia dan pelajaran hidup yang telah diberikan sang ibu sebelum meninggal. Mereka meletakkan bunga-bunga segar di celah-celah pasu sebagai tanda penghormatan dan doa.
Hana berdiri di depan pasu kecil yang berisi abu kremasi ibunya. Dengan tangan terlipat di dadanya, dia memejamkan mata dan memanjatkan doa dalam keheningan. Air matanya mengalir deras tanpa suara, mencerminkan kepedihan yang mendalam atas kehilangan sosok ibu tercinta.
Sunghoon, suaminya, mengamatinya dari samping dengan hati yang penuh empati. Dia merasakan betapa beratnya beban yang dipikul Hana. Tanpa ragu, Sunghoon mendekat dan mengelus lembut bahu Hana, menariknya perlahan ke dalam pelukannya yang hangat. Di dalam pelukan itu, Hana merasa aman dan terlindungi, sementara Sunghoon memberinya kekuatan dan dukungan yang tak tergoyahkan dalam momen-momen sulit seperti ini.
"Kangen mama kak!"
"Stt, saya tahu Hana ini berat buat kamu sama Hajoon, saya yakin kamu bisa dengan perlahan menerima semuanya."
Sunghoon dengan sayang mengecup puncak kepala Hana.
"Hajoon?! Hajoon dimana kak?"
"Kak... Hajoon gak ada."
Hana merasa tiba-tiba gugup saat menyadari bahwa Hajoon tidak ada di sekitar mereka, yang membuatnya melepaskan pelukan hangat Sunghoon dengan cepat. Mereka berdua merasa panik karena tak kunjung melihat Hajoon di sekeliling kolumbarium. Dengan hati yang berdebar, mereka mulai mencari di setiap sudut, panggilan mereka terdengar mencari-cari dengan penuh kekhawatiran. Hana dan Sunghoon saling melihat dengan ekspresi yang penuh kekhawatiran, berharap untuk segera menemukan Hajoon dengan selamat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Shadows, ft. Sunghoon
Fanfiction[On Going, romance] Yoon Hana tidak pernah berfikir bahwa apa yang di lakukan oleh ayahnya adalah demi kebaikannya sendiri. warning! harsh word kinda 18+ ©stravvbvrriez 2024