♥️5

532 79 9
                                    










Taehyung mengalah untuk hal ini , keputusan Jungkook yang terkesan terburu buru dan menarik Jimin ke dalam mobil. Pria itu ingin mengantar Jimin dengan menyetir mobil sendiri walau di sudah menawarkan bantuan.

Sudah jelas semuanya sekarang, cara mereka memandang , cara mereka berbicara , cara mereka berinteraksi, dan saling melemparkan senyuman adalah hal yang Taehyung pahami bahwa dirinya hanya bayangan semu.

Meski begitu dia tidak akan mengalah lagi nanti. Dia hanya ingin melihat apa yang akan terjadi berikutnya. Biarkan saja apapun itu berjalan lebih dulu. Asalkan Jungkook tidak menyakiti Jimin dia akan memahami semuanya. Biarlah saja dan dia akan coba untuk menjadi pria yang mengerti bahwa Jimin pun tidak keberatan di tarik seperti itu oleh Jungkook.

Dia pria yang di pikirkan oleh Taehyung sedang berada di ruang kelas saat ini. Mengejar jam mata kuliah yang tidak boleh terlewatkan. Tetapi pria cantik itu merasa kesal karena seseorang.

Katakanlah dia menyesal menyetujui bahwa Jungkook ingin mengantarnya dengan dalih sejalan. Nyatanya pria itu duduk di sampingnya dengan topi dan masker yang masih melekat di hidung dan mulutnya. 

“Kenapa kau membawanya kesini?”. Tanya Yoongi dengan sinis pada Jimin yang hanya menggendikkan pundaknya.

“ dia sendiri yang mau”.

“Bisa jadi masalah jika mereka semu tau siapa dia”.

Pernyataan Yoongi memang benar adanya. Jimin berpikir jika banyak yang menyukai Jungkook di kampusnya. Bisa jadi dia kesulitan nanti. Tangan kecilnya bergerak menarik kacamata baca Yoongi kemudian dia mendapati ekspresi dingin dan tatapan tajam dari pria berkulit pucat itu.

“Aku pinjam dulu”. Tanpa rasa bersalah karena tidak ijin pada Yoongi mengambil kacamata yang masih bertengger di hidungnya itu. Jimin seketika memakaikan kacamata bening tersebut pada Jungkook yang duduk di sebelahnya. “Ah sekarang lebih baik”.

Ketika Jimin menoleh pada Yoongi dia menunjukkan baris giginya. Tersenyum seolah berharap Yoongi mengendurkan otot wajahnya yang terlihat tegang.

“Santai hyung , sekarang lebih aman”.

“Dosen akan menyadari mengapa dia memakai topi dan masker di ruangan”.

“Tinggal katakan saja dia flu”.

“Apa susahnya suruh dia keluar sekarang sih?”. Tanya Yoongi yang kini mengerutkan keningnya.

Jimin menggendikkan bahunya lagi. “Dia tidak mau”.

“Aku ingin disini dan mengantarmu pulang”.

“Aku bisa pulang sendiri”. Jimin menyela Jungkook.

“Dia punya kaki. Aku juga akan mengantarnya. Sana,kau bisa keluar sekarang”.

“Aku tidak mau”. Ucap Jungkook dari balik maskernya.

“Dengar kan hyung ?”. Jimin mengatakan itu sembari melihat ke depan. Dia berada dia antara dua pria yang kini saling menatap dengan penuh kekesalan entah karena apa.

Mungkin Yoongi bisa membalas saat itu juga namun nyatanya dia tidak menjawab lagi . Karena dosen mereka sudah masuk ke dalam ruangan dan mengapa mereka dengan senyum yang penuh kharismatik .

"Baiklah seperti biasa kita tidak akan memulai mata kuliah kita jika masih ada yang menggunakan topi di dalam ruangan".

Semua menoleh ke kanan dan ke kiri memastikan siapa orang nya.  Jimin melirik Jungkook, dan ya, pria bermata Bambi itu membuka topinya hingga dosen di depan sana tidak mengatakan apapun lagi .

Mr Winter(Jikook✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang