♥️25(end)

369 58 29
                                    


















konser tour nya akan terjeda beberapa minggu dan mereka kembali ke korea untuk beberapa urusan . Jimin kelelahan di jalan dan Jungkook dengan begitu penuh perhatian menggendongnya ke kamar .

entah mengapa dia tidak mengantuk sama sekali , meski tubuh nya terasa sangat lelah . Jungkook bukannya tidur di samping Jimin malah bersimpuh di bawah ranjang , tangannya terulur menyibak rambut sang kekasih dan membelai pipi itu dengan lembut.

meski tidak melakukan apa apa Jungkook akan betah melihat Jimin seperti ini , dia menopang dagu pada lengannya yang berada di atas kasur . kemudian mencoba tersenyum tipis . sepertinya mandi akan sedikit menyegarkan .

langkahnya di rajut keluar kamar nya , dia meraih ponsel di atas meja kaca ruang utama . kemudian menghubungi seseorang di seberang sana . "hyung. bisakah membantuku?".

'Wae Jungkook ah , ini baru jam tiga pagi . kau sudah sampai?'.

"aku sudah sampai sejak tadi . tapi sepertinya aku butuh sesuatu".

'katakan'.

"aku butuh ini sekarang , tanyakan pada suplier bunga di manapun yang kau kenal untuk memberiku kelopak bunga mawar sebanyak yang kau bisa untuk pagi ini sebelum jam tujuh pagi".

di seberang sana Hoseok menyipitkan matanya , dia melihat pada sosok pria yang memeluk dirinya dengan tanpa bergerak sama sekali atau terganggu dengan suaranya . sadar bahwa dia tidak sedang sendirian saat ini dengan sangat pelan dia mengumpati adiknya. "yak, micosso? kau dan ide gila apa lagi ini? jika itu siang mungkin aku bisa membantumu".

'terimakasih bantuanmu hyung aku akan membalasnya , kau tau aku sedang berusaha untuk melamar Jimin'.

Hoseok menghela nafas panjang , mau bagaimanapun , dia tidak sanggup jika adiknya terus di tolak oleh Jimin . "aku coba , jika ini gagal lagi dan kalian tidak segera menikah,  lihat saja apa yang akan ku lakukan , dengan tanganku akan ku seret kau dan dia ke gereja".

saat itu Hoseok memutus panggilan secara sepihak . sementara dia menahan kekesalannya tiba tiba pria di sampingnya berbicara tanpa membuka matanya . "kau tidak pernah mengumpat dan marah seperti itu".

"aniya yoongi ah. aku". belum sempat mengatakan apapun Yoongi tersenyum menunjukkan gummy smilenya .

"jangan khawatir , aku akan coba bantu dengan beberapa teman , mereka mungkin memiliki persediaan di sana".

Hoseok tersenyum , dia memiringkan badannya dan membelai pipi Yoongi dengan perlahan . "bisa apa aku tanpamu".

"bohong, sebelumnya tanpa ku kau adalah pria yang sangat luar biasa hebat, kau manis dan sangat mandiri". pujian itu membuat hoseok memilih memeluk pria itu , menyembunyikan rona wajahnya yang memerah karena hal sederhana seperti itu .

sementara itu di seberang sana kembali pada Jungkook yang menggulir layar dan menghubungi seseorang lagi. tetapi jawaban tidak ramah dari seberang membuatnya berpikir panjang . 'ho. wae!'.

"yakkk, kenapa kau marah seperti itu?". tanya Jungkook kesal.

'aku lelah Jungkook , kita sedang berusaha melawan waktu yang kacau amerika dan korea , astaga. sampaikan sekarang apa itu?'.

"Taehyung ah, bantu aku mencari suplier bunga dan minta dia memberikan kelopak saja aku membutuhkannya untuk sesuatu".

'grrrr, haufegrrrrrrr'.

itu suara dengkuran . dan Jungkook sadar bahwa sahabatnya sudah tidak tertolong lagi . lalu dia menghubungi orang selanjutnya yang kemungkinan bersedia membantunya  namun panggilan selanjutnya tidak terjawab bahkan ter alihkan .

Mr Winter(Jikook✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang