♥️9

520 76 18
                                    






Perhatian . Ini area 18+ 🔞




















Menyadari keegoisan biasanya memang di akhir , Jungkook menyadari dia sudah banyak kehilangan . seandainya dia tumbuh dari keluarga lain , atau orang di masa lalunya datang menjemput apakah semuanya akan baik baik saja? , dia hanya memandangi peti yang baru di tutup itu , memakai pakaian hitam setelah memberi penghormatan terakhir nya untuk sang nenek yang sangat dia sayangi. bersama keluarga yang tidak seharusnya bisa di sebut keluarga dalam versi yang dia inginkan. atau dirinya yang terlalu banyak menuntut , terlalu menginginkan banyak hal hingga mungkin matanya telah tertutup untuk sesuatu yang seharusnya bisa membuat dirinya bahagia .

foto Neneknya yang terlihat tersenyum itu adalah hal terakhir , jungkook sangat menyayangi wanita itu melebihi apapun , jika selama ini dia berusaha tetap terlihat baik baik saja dan mengadukan hal yang tidak penting pada neneknya , lalu sebentar lagi pada siapa dia bisa mengadu lagi? dia tidak dekat dengan ayahnya , bukan tidak dekat dia yang memang memutuskan semua hubungan . dia tidak ingin juga menemui ibu sambungnya dan juga kakaknya. tidak selama ini hatinya sangat hancur , dan dirinya tidak bisa memastikan pada siapa sebenarnya dia terluka .

ibu atau ayahnya? atau kakaknya yang dulu pernah menjadi teman kecil nya , atau bahkan bibi pengasuhnya yang menjadi ibu sambungnya saat ini? pada siapa sebenarnya dia marah? terlalu terluka Jungkook tidak bisa menjelaskan bagaimana dan seberapa besar itu menghancurkan hidupnya. dia berdiri di kakinya sendiri tanpa keinginan sedikit saja menghubungi ayahnya . dan ibunya yang entah kemana dan apa yang di lakukannya .

satu satunya sandarannya adalah sang nenek . namun sesibuk apapun seharusnya dia bisa menemui sang nenek yang menghubunginya berulang ulang kali . alasan kesibukan hanya agar dia tidak menunjukkan wajah pada keluarga palsunya .

palsu , semua yang di milikinya , kehidupannya ini , tidak semuanya berjalan dengan baik . dia bukannya terjebak dan tidak ingin melanjutkan kehidupannya , hanya saja Jungkook kehilangan dirinya yang dulu bahagia.

sepanjang hari itu , ayah nya tidak berbicara dengannya , hanya sekedar melihat tanpa mengatakan apapun . jika dulu pria itu atau bahkan Hoseok atau ibu sambungnya berusaha meminta maaf setiap kali mereka bertemu , entah mengapa kali ini tidak , mereka dengan wajah lelah dan terlihat sedih hanya memandangnya sepintas , bahkan saat itu yang meminta dirinya berganti pakaian dengan setelan jas serba hitam pun adalah kepala maid bukan mereka yang di sebut keluarganya.

Jungkook mencoba bertahan, tetapi dia mungkin tidak akan menunggu sampai neneknya di kremasi . dia menahan dan tidak menangis di sana . tidak bisa menjelaskan seberapa buruk perasaannya sore itu . entah karena terlalu bersedih seperti dulu , jika dulu dia kehilangan dia akan menangis sejadi jadinya , bahkan jika bisa pendengaran para orang dewasa itu begitu sakit , sayang nya dia tidak bisa melakukan itu sekarang . dia sangat bersedih , sangat bahkan untuk bernafaspun terasa sangat sulit , tetapi dia tidak bisa menjelaskannya entah mengapa air matanya bahkan tidak bisa turun.

setelah rumah duka itu sepi jungkook duduk di tepian peti sang nenek. matanya terus memandangi wajah itu , wajah yang mungkin tidak bisa Jungkook peluk lagi . namun seseorang duduk di sebelahnya dan dia enggan melihat pada siapapun yang sedang berada di sampingnya itu.

"halmoni, mengatakan sangat merindukanmu". suara ayahnya yang terdengar bergetar . tetapi Jungkook tidak ingin menoleh sedikitpun untuk melihat pria yang sama sama bersila di sebelahnya. "appa ingat, baginya yang terpenting adalah Jungkook , Jungkook harus begini , Jungkook harus begitu , Berikan ini pada Jungkook lebih dulu, Jungkook pasti menyukai ini, warna ini cocok untuk Jungkook , Jungkook adalah nyawaku".

Mr Winter(Jikook✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang